Gua mendengar suatu
cerita unik dari nenek gua ketika gua lahir. Sewaktu nyokap sedang mengandung,
bidan yang membantu nyokap saat bulan tua berkata bahwa yang akan lahir adalah perempuan. Dengan kata lain.... Gua yang seorang lelaki tulen ini, diramalkan
akan menjadi seorang perempuan. Sungguh aneh memang, bagaimana di jaman dulu,
dan di dalam kampung yang terpencil seseorang bisa mengetahui jenis kelamin
seseorang.
Nenek yang mendengar perketaan bidan tersebut, kontan terkejut dan
berusaha untuk menyangkal ramalan sang bidan tadi. Nenek akhirnya berdoa
terus-menerus selama gua ada dalam kandungan agar jenis kelamin gua berubah
menjadi titit. Suatu doa yang cukup unik memang, atau lebih tepatnya aneh.
Namun selama gua dalam
kandungan. Terjadilah musibah itu. Bokap
terkena serangan jantung karena kaget akan suara petir yang mengelegar.
Suatu peristiwa yang sampai saat ini masih mengganggu gua. Bagaimana mungkin
suara petir dapat memicu penyakit jantung seseorang. Berbagai desas-desus
berhembus di keluarga besar gua. Mereka beranggapan bahwa petir itu adalah
petir kiriman. Sengaja dikirimkan oleh seseorang yang membenci keluarga kami.
Yah, di masa dulu, ilmu-ilmu gaib memang sangat mendominasi di pulau Nias.
Akhirnya tibalah saat
persalinan. Ternyata ramalan sang bidan salah. Gua dilahirkan sebagai seorang
lelaki. Entah karena bidan nya yang sok tau, atau karena doa aneh dari nenek.
Yang penting gua menjadi laki-laki. Yang paling senang dengan kelahiran gua
adalah kakek. Dia menambahkan kata “Zeti” di nama gua. Menurut dia sih itu
berarti “ yang menggantikan “. Dia beranggapan karena bokap telah direnggut
dari dia, maka gua lah yang menjadi penggantinya. Agak menjadi beban memang buat
gua. Tapi, apa daya. Gua yang saat itu masih bayi, tentu aja gak bisa protes
dan menyarankan untuk memberi nama yang lebih kebarat-baratan. Supaya gua jadi
keren gitu pas udah gede.
Eh, jangan beranggapan
gua akan menjadi bencong ketika udah gede. Gua tumbuh menjadi seorang lelaki
normal dengan perawakan yang biasa saja. Tubuh gua agak kurus. Bukan karena
kurang makan. Tapi, telah terjadi kelainan dalam pencernaan gua. Sebanyak apapun
gua makan, itu gak akan membuat menjadi lebih gendut. Suatu keadaan yang
membuat gua dilema. Apakah gua harus bersyukur atau malah menangisi hal
itu. Mungkin juga karena cacing-cacing
rakus yang berkembang biak secara luar biasa di perut gua. Entahlah, gua gak
terlalu ambil pusing akan hal itu. Gua
lebih suka menjadi kurus begini, daripada menjadi seorang perempuan.
"Agar jenis kelamin berubah menjadi titit"
ReplyDeleteWkwkwkwkwk
Nama adalah doa. Di amiinin aja berati kan elu di yakini bakal jadi orang keren sekeren bokap elu. Iya ga sih? Hehehe
Gue dulu juga di bilang katanya bakal lahir sebagai cowo. Ibuk gue dah seneng bukan main. Tapi pas lahir, titit gue ga muncul. Entah ada perasaan kecewa atau gimana yang pasti sikap beliau sedikit berbeda #malah curhat
Di syukuri dan di nikmatin aja sih. Hidup gue, buat gue :)