Hai...hai..
Ketemu lagi di segmen KONSULTASAL. Syukur deh segmen
ini masih berjalan, dan masih aja orang yang pengen curhat ke konsultan
sengklek kayak gua. Jimat penglaris gua kayaknya tokcer juga nih.
Kali ini yang curhat adalah Lolo. Yuk dengerin, eh
salah... yuk baca curhatannya..
Untuk bang Arman yang gantengnya luar binasa....
Bang, kali ini aku mau cerita mengenai kisah percintaanku. Boleh kan ya? Aihh, tapi jangan diketawain ya. Sebetulnya aku agak malu juga ceritain ini, tapi ya mau gimana lagi, hatiku sudah terlalu dipenuhi dengan rasa bingung dan berbagai jenis rasa lainnya. Sehingga membuat aku gak tau harus berbuat apa lagi selanjutnya. Hahaha.
Okkee, sebut saja namaku Lolo, dan nama cowokku Bolo. Kami adalah anak-anak Tuhan yang terjebak dalam hubungan asmara tapi terhalang jarak, alias El De Er. Ya mungkin tau sendiri kan sakitnya LDR itu kayak gimana, tiap hari harus membendung rindu karena ga bisa ketemu.
Kalau diibaratkan, LDR itu kayak menanam rindu tiap hari tapi, tidak pernah tahu kapan waktunya rindu itu akan dituai. Mungkin kalau ditabung di celengan, dalam waktu seminggu celengannya udah penuh kali ya. Sesak oleh rasa rindu maksudnya. Dan mungkin aku adalah salah satu orang terkaya yang masuk ke dalam nominasi karna kaya akan rindu. *Oke lupakan*
Hubungan kami sudah berusia 5 bulan waktu bulan Juni lalu, ya selama itu kami belum pernah ketemu. Seperti yang aku jelaskan tadi di atas, yang namanya LDR itu pasti disiksa abis-abisan sama yang namanya rindu. Apalagi kalau ngeliat temen sendiri yang sedang asyik pacaran, sedangkan yang LDR cuma bisa menonton dengan begonya dan membayangkan “kapan ya aku bisa kayak gitu”
Yang namanya suatu hubungan, pasti butuh untuk bertemu. Dan awalnya kami sudah berkomitmen kalau kami akan tetap bertahan dan berusaha melawan rasa jenuh yang ada. Tapi namanya manusia, tidak ada yang sempurna. Hingga suatu saat aku tidak bisa mengalahkan rasa jenuh itu dan akibatnya aku agak nyuekin chatnya. Dia pun akhirnya merasakan sikapku yang mulai beda. Kemudian dia menanyakan mengenai itu dan aku langsung jujur mengutarakan apa yang sedang aku rasakan.
Kemudian karena rasa kecewanya padaku dia langsung memutuskan hubungan kami secara sepihak.Padahal itu sebenarnya bukan inginku, aku hanya ingin menghilangkan rasa jenuh itu dengan tidak berkomunikasi dulu padanya. Tapi dia malah menganggap lain. Aku waktu itu tidak langsung mengiyakannya dan akupun membiarkannya begitu saja.
1 minggu kulewati hari-hariku tanpa dia, ya terasa biasa-biasa aja. Namun, memasuki minggu kedua aku merasakan ada yang beda. Aku merasakan kalau keadaan sudah tidak seperti dulu lagi. dan itu membuatku tiap hari unmood akibat kehilangan dia. Ya, ternyata aku merindukannya.
Hingga suatu waktu aku menghubunginya dan berusaha meminta maaf serta ingin memperbaiki hubungan kami. dia pun merespon permintaanku. Mungkin dia juga masih sayang samaku dan dia memberikan aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kami. Tapi dengan syarat, sifatnya gak akan langsung balik kayak dulu, melainkan dia mau melihat perubahan sikapku dulu. Akupun menyanggupinya.
Dan aku merasakan bagaimana perubahan sifatnya kepadaku, dia membalas chatku dengan begitu singkatnya setiap hari. Sangat berbeda dengan sifatnya yang dulu. aku merasa nyesek juga. Kadang aku ingin berhenti saja, tapi aku terlalu menyayanginya.
Menurut Abang, aku harus gimana? Apa aku harus berhenti atau malah tetap berjuang? Dan apakah memang awal konflik kami itu adalah sepenuhnya kesalahanku?
Aku tunggu balasannya ya bang. Hehe.Terimakasih sebelumnya. Salam dua jari :D
Bentar.... bentar......
Gua mau menghirup napas dalam-dalam dulu. Menikmati
dipanggil ganteng. Hmmmmffffff.........
Ahhh.... segarnya.
Jarang-jarang loh dipuji gitu. Bulu idung gua aja
langsung berbunga pas dipuji gitu.
Konsultasal kali ini luar biasa panjangnya ya. Salam
kenal Lolo dan Bolo. Dari segi etimologi dan astrologi nama *halah*, kalian itu
sebenarnya cocok loh. Nama kalian berdua bahkan diabadikan dalam sebuah lirik
lagu.
“Mama...Lolo Lolo......... Papa......Bolo Bolo....”
Tuh kan. Nama kalian sebenarnya berjodoh. Nama doang
sih.
Oke abaikan saja itu.
Kisah cinta LDR emang udah terlalu sering memakan
korban. Karena ada aja salah seorang dari pasangan yang kurang puas dengan
jenis cinta semacam ini. Karena tidak kuat menahan rindu. Tapi bersyukurlah,
Lo. Kamu masih membendung rindu karena jarak. Lah gua, tiap hari membendung
rindu sama jodoh yang terpisah jarak, bahkan gua gak tau dimana letak jodoh
gua. Lebih sesak, Lo. Sesak. Saking sesaknya, terkadang gua membendung air mata
juga. :’)
Kok jadi gua yang curhat ya.
Hubungan kalian udah berusia 5 bulan, dan belum
pernah jumpa sama sekali? ini jadiannya gimana sih? Ditembak di bandara pas mau
pergi, terus jadian di bandara? Kok AADC banget ya kisahnya. Jadi setelah
jadian, kalian gak pernah jumpa lagi?
Pantes aja tiap hari kesiksa rindu. Btw, rindu ini
siapa sih sebenarnya. Kerjaannya nyiksa orang mulu. Harus diaduin ke KOMNAS HAM
nih. “Rindu si Psikopat Masochist”
Lolo. Kalau ada temen yang lagi pacaran di depan lo.
Jangan sedih, apalagi cuma menonton dengan bego. Cobalah sekali-sekali menonton
dengan makan Kacang Garuda. Lebih asik. Atau sambil makan nasi padang, dengan
kuahnya yang agak kuning dan pedes-pedes nikmat. Ditambah kerupuk kecil-kecil.
Pasti sedap banget. *jadi laper*.
Dijamin lo
gak akan bete lagi kalau ada yang pacaran di depan lo. Kalau masih bete
juga.... BAKAR AJA....BAKAR. ORANG KAYAK GITU EMANG TIDAK BERPERI KEASMARAAN.
Kalau menurut gua sih, akar masalahnya adalah dari
sikap lo. Kalau lo emang sudah mulai jenuh dengan hubungan kalian yang datar,
hanya saling mengabari lewat hape, hanya bisa mengirim emot peluk {} gitu, lo
seharusnya jangan nyuekin chat dia. Lebih bagus kalau lo langsung bilang yang
lo rasain sebenarnya. Kalian itu udah terhalang jarak loh, gak usah deh pake
kode-kodean segala macam.
Nyawa hubungan kalian kan di chat atau di telpon.
Lah kalau lo cuekin, mungkin aja si cowok mikir kalau lo udah punya pacar baru
di sana. Karena emosi, makanya dia langsung aja mutusin sepihak tanpa berpikir
jernih. Cowok mah emang gitu, kalau lagi emosi main putus-putus aja. Seminggu
kemudian pasti udah kangen. Tapi gengsi untuk ngaku.
Apalagi lo langsung nerima gitu aja pemutusan
sepihak itu, ya dia makin kesal. Cowok tuh kalau lagi kesal, pengennya cewek
yang mengalah. Bukankah cowok udah terlalu sering mengalah demi cewek?
Sekali-sekali gantian dong. Coba pas abis dia mutusin lo, lo langsung nelpon
dia, trus minta maaf. Pasti dia luluh. Cewek jangan cuma mengharapkan cowok
yang romantis dong. Kadang-kadang gantian juga, biar hubungan kalian walaupun
LDR, tetap berwarna.
Gua keren ya. Jomblo tapi tau banget perasaan orang
pacaran. Jomblo emang sakti.
Setiap hubungan emang perlu diuji. Karena itu kalau
pacaran, selalu lah sediakan pensil 2B. Biar lo bisa melewati ujian.
Tapi satu yang harus lo pelajari, Lo. Jangan menguji
hubungan lo sendiri.
Kalau yang menguji hubungan adalah pelaku asmara,
maka pihak yang lain tidak akan merasa puas. Jadinya ntar malah saling menguji.
Kalau dua-duanya saling nguji, yang menilai siapa?
Gue? Temen temen gue? Tukang bakso depan rumah gue? Siapa..? Hah... Siapa? *emosi*
Diawali dengan lo menguji hubungan dengan
cuek-cuekan, dia pun bales nguji lo, dengan make senjata lo sendiri. Mungkin
dia mau bilang “Gini nih nyet rasanya dicuekin. Makanya jangan sok. Sakit kan.
RASAIN.....”
Kalau hal ini berlanjut terus tanpa ada yang
mengalah, maka apa artinya hubungan kalian? Hubungan kok kayak perang dingin.
Udah LDR, cuek-cuekan lagi. Putus aja mending.
Lain kali, biarkan waktu,situasi, dan kondisi yang
menguji hubungan kalian. Kalau lo yang menguji pasangan lo, pasti dia marah dan
merasa gak dipercaya.
Saran gua, mending lo bertahan dulu seminggu. Lo
coba lagi balikkan situasi hatinya kayak dulu. Ini Indonesia, bukan Eropa. Gak
ada salju disini, jadi gak usah perang dingin deh. Masih mending perang bantal,
atau perang sambil pelukan, atau perang di kasur. Lebih asik. Eh tapi, lo kan
LDR ya, susah juga.
Kalau selama seminggu, lo udah berusaha semampu lo
untuk balikkan moodnya dan dia tetep dingin aja responnya. Mending lo siapin
hati untuk bilang putus deh. Karena berjuang sendirian dalam hubungan LDR itu
sama kayak capek-capek buka kulit durian ternyata isinya pada busuk. Atau
capek-capek download film pake IDM, pas udah 99%, file malah error. NYESEK
BANGET ITU, SUMPAH.
Masih banyak cowok lain yang bisa lo gebet. Dan kali
ini lo juga gak perlu LDR. Cari yang satu kota aja.
Okesip. Demikianlah KONSULTASAL kali ini. Lo juga
bisa bantuin pecahin masalah Lolo dengan cara mengisi kotak komentar. Atau lo
juga pernah ngerasain kisah kayak gini, yuk bagi-bagi pengalaman dengan yang
lain.
Buat lo yang juga pengen ikutan KONSULTASAL, boleh
kirim curhatan lo ke alamat email gua di : azeegha@gmail.com
Salam Asal.