Aku suka melakukannya
Menyusuri jalanan dengan kaki terkapar
Mencari-cari wangimu di balik kerumunan
Mengendus jejakmu yang makin samar
Aku suka melakukannya
Membangkitkan zombie-zombie kenangan dari alam kubur
Memasrahkan diri diterkam oleh mereka
Aku suka melakukannya
Melakukan napak tilas
Menjadikan bayanganmu sebagai kompas
Merengkuhmu dalam ketiadaan
Aku suka melakukannya
Menghabisi atap kampusmu dengan tatapanku
Menertawakan aroma tubuhku yang beringsut
menjumpaimu
Mengutuk kepolosanku yang bagai tetes embun pertama
Atap kampusmu adalah saksi bisu berbagai kisah
Kisah dimana pelukanku dan pelukanmu membuat Cupid
mati cemburu
Kisah dimana keningmu adalah ladang yang menanti
gerimis ciumanku
Kisah dimana tautan jari kita menuai caci kenikmatan
Oh, aku paling suka melakukan yang ini
Melirik akun media sosialmu
Bertaruh dengan gerobak tukang sate
“Dia juga merindukanku!”
Sialnya, kekalahanku seterang gerhana matahari
Aku KO terkena hook pelukan mesramu dengan pria lain
Keseharianmu adalah oase bagiku
Oase yang membuatku kehausan
Oase yang mengirimkan imaji fatamorgana
Oase terkutuk yang membuatku sakaw
Karena itu, aku suka melakukannya
Mengingat kejahatanmu
Meludahi pengkhianatanmu
Menginjak-injak cairan masa lalumu
Yang melekat bagai parasit
Ah, ini bukan apa-apa
Bukan benci
Aku hanya suka melakukannya
Merasakan tikaman-tikaman tersebut lagi dan lagi
Memenuhi hatiku dengan hormon penderitaan
Lalu tertawa bagai bekantan
Aku hanya suka melakukannya
Sama halnya
Aku masih suka kamu
Sebagai bunga inspirasi
***
Udah lama banget gak nulis beginian lagi. Gara-gara baca Supernova jadi ketularan, deh. Semoga, ke depannya bakal ngepost fiksi dan artikel lagi. Doakan saja, ya.
Kamu pernah teringat mantan juga? Berbagi cerita dong di kolom komentar. Kritik dan saran untuk puisinya juga sangat dinantikan.
Salam Asal!