Monday, January 21, 2013

Rumah Angker 2 ( cerpen )


Sampailah kami di depan rumah itu. Ilalang tumbuh subur di pekarangan rumah tersebut. Tanaman rambat sudah menjalar di pilar dan tembok nya. Menambah kesuraman rumah tersebut. Angin malam yang dingin mulai membelai leher gua. Membuat bulu kuduk gua merinding dengan hebatnya.

“yakin lo mau uji nyali? Lo bisa ngundurin diri kok selagi masih sempat. Anak-anak emang gak boleh main ke rumah ini” abang gua mulai dengan jurus sarkasme nya. Tentu aja gua gak terima di katain anak-anak.

“yakin kok. Jangan-jangan malah lo yang takut. Ayo ngaku aja lo.” Bales gua gak kalah sarkastik. Gua melihat sedikit rona merah menghiasi pipinya. Haha. Ternyata lo sama-sama takut. Sok nantangin lo kampret.

“udah jangan banyak omong deh lo. Langsung masuk aja” tukas abang gua. Sepertinya dia kesal dengan ucapan gua barusan. Bodo amat deh.

Gua mengikuti langkahnya dengan deg-degan. Gua komat-kamit baca doa di dalam hati. Soalnya kalau komat-kamit baca mantra, disangka gua dukun. Oke, lupain lelucon garing barusan.

Krieeettt..............

Pintunya mendecit perlahan ketika dibuka. Gua penasaran kenapa rumah ini gak dikunci. apa gak takut rumahnya disatroni maling ya.

Di dalem rumah itu gelap banget, gua lantas ngidupin senter yang gua bawa. Seketika cahaya menyeruak ketika senter gua nyalain. Ternyata ruangan di dalam itu seperti tidak berubah dari masa ke masa. Perabotan-perabotan khas belanda masih tampak di beberapa tempat. Lukisan-lukisan nya juga masih tergantung di dinding. Kenapa barang-barang ini gak diangkut ketika mereka pindahan ya? Buat serem aja. Lukisan-lukisannya seakan menatap gua tajam. Karena takut, gua ngalihin pandangan ke tempat lain. Gak berani bales natap.

“ayo jelajahin tempat ini, lo harus masuk ke semua ruangan di rumah ini. Tanpa terkecuali. satu jam lagi kita bertemu di sini. Trus kita tidur di sini sampai pagi.” Kata abang gua setengah berbisik.

Anjrit. Seram banget tantangannya. Tapi udah kepalang basah. Sekalian aja gua nyebur. Dengan pedenya gua ngejawab...

“oke, siapa takut. Siap-siap aja lo jadi pesuruh gua selama seminggu”

Abang gua hanya menyeringai dan meninggalkan gua sendirian dan berjalan menuju ke ruangan yang tampaknya sebuah kamar. Gua berjalan ke arah sebaliknya. Menuju sebuah ruangan kecil. Ruangan itu tampak aneh bagi gua. pintunya diukir dengan sangat indah. Khas eropa kontinental. Perlahan gua buka pintunya, dan tiba-tiba....

Sebuah tangan menjulur menyentuh tangan gua. Tangan itu sangat putih, dingin dan kaku. Dengan segera, saraf gua langsung bekerja. Arus listrik mulai mengalir ke tulang belakang gua. bulu kuduk gua segera berdiri. Gua tahan rasa takut gua, dan gua buka lebar pintu ruangan itu. Sesosok wajah menyambut gua. lebih tepatnya tengkorak manusia. Tengkorak itu jatuh menimpa gua.

“wuaaaaaaaaaaaaaa”

Gua menjerit sejadi-jadinya. Gua berlari gak karuan. Gua nabrak-nabrak perabotan yang ada di sekeliling gua. tapi gua segera bangkit. Karena gua gak mau kayak rumor. Yang terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Akhirnya dia tenggelam dalam lautan luka dalam. Gua gak mau kayak gitu. Gua sedang gak galau sekarang. Gua lagi ketakutan. Gua berlari menuju pintu masuk. Ketika gua sudah mencapai pintu, tangan gua tiba-tiba ditahan dengan keras. Gua menjerit makin keras.

Tokkkk.

“ini gua bego. Ngapain sih lo teriak-teriak gitu. Lo mau kita disangka maling ya?.” Ternyata itu abang gua. kampret benar itu orang emang. Kepala gua digetok pake senter yang dibawanya. Benjol nih kayaknya ntar.

“gua takut bang, gua mau pulang aja. Gua ngaku kalah deh” pinta gua dengan memelas. Gua gemetaran, gua gak sanggup berdiri lagi. Lemas banget rasanya.

“yaudah, kita balik. Rencana kita juga udah gagal karna teriakan lo. Satpam pasti segera datang ke rumah ini. Ayo buruan.” Hardik abang gua. Dia menyentak tangan gua untuk mengikutinya berlari.

Sesampainya di rumah, dia tiba-tiba ketawa dengan keras. Sampai berguling-guling di lantai. Gua yang masih sibuk ngumpulin oksigen hanya menatap dia dengan bingung.
“hahaha. Lo udah segede gini ternyata masih ngompol. Hahahahaha. “

Penasaran, gua lihat ke arah celana gua. Dan benar saja. Celana gua udah basah oleh air seni. Saking takutnya, gua gak sadar kalau gua kencing di celana. Sialan. Dengan muka merah menahan malu. Gua ngacir ke kamar mandi. Membersihkan seluruh tubuh gua. Dan segera berlari lagi ke kamar. Gua berganti pakaian dan segera membaringkan diri di tempat tidur dan berusaha melupakan kejadian memalukan hari ini. Samar-samar gua masih mendengar tawa abang gua di lantai bawah. Tapi, ada yang aneh. Tawanya mulai berganti dengan cekikikan perempuan. Terlalu capek memikirkannya, gua pun jatuh tertidur dengan masih dibayangi cekikikan abang gua.
-tamat-

Sekian cerpen dari gua. gua sangat mengharapkan kritik dan saran dari lo semua. Karna cerpen ini sangat banyak kekurangannya. Terimakasih. Salam hangat dari gua.
Lanjut Baca Terus >>>

Keanehan Cewek


Cewek itu emang makhluk paling aneh sejagad raya. Lo mau kerahin segenap daya upaya pun, gak bakalan bisa ngertiin mereka seratus persen. Mereka bisa aja ketawa bareng lo, dan detik berikutnya jadi pendiam luar biasa. Tentu aja lo jadi bingung. Dan jangan harap mereka bakalan ngasi tau kenapa mereka bertingkah kayak gitu. Lo harus tau dengan sendirinya. Yah, mereka mengira semua cowok itu bisa baca pikiran.

Kali ini gua bakalan posting artikel mengenai keunikan cewek. Ini berdasarkan pengalaman gua, yang telah melihat begitu banyak cewek di sekitar gua. Cuma lihat doang sih ya. Lo penasaran apa aja keunikan cewek? Simak artikel ini , gan.
1.      Selalu bawa tas/dompet kemana-kemana

Cewek itu pasti merasa ada yang kurang kalau keluar, tapi gak bawa tas atau dompet. Gua gak tau apa kurangnya, mungkin mereka merasa risih aja. Kalau mau keluar, setidaknya ada barang yang dipegangnya. Bahkan ke toilet aja bawa tas. Mungkin dia mau ngumpetin itu tissu toilet kali ya. Atau mungkin juga, kalau mereka bawa sesuatu gitu, mereka jadi merasa lebih nyaman dan gak gugup. Hmmmm.

2.    “aku gak punya baju”
Lo pernah dengar kalimat begini dari cewek? Benar-benar suatu kalimat yang sangat random dan gak dapat dimengerti. Jadi, dia selama ini make apa? Make goni gitu? Atau dia ke mall, make sarung. Kan gak mungkin bugil sih ya. Padahal di dalam lemarinya, bertumpuk baju-baju berwarna-warni. Mulai dari zaman purba sampai zaman sekarang. Lengkap dalam lemari itu. Tapi tetep aja kalau lo tiba-tiba ngajak cewek lo ke pesta, dia bakalan bilang gak punya baju. Gua rasa sih ini modus supaya lo mau beliin baju baru ke dia. Hmmmmm.

3.     Lebih suka make deodoran dan parfum
Lo beranggapan kalau cewek itu adalah makhluk yang cinta keindahan dan kebersihan? Pikir ulang, men. Sebagian cewek itu justru jarang mandi. Lo kaget? Ya mungkin lo kaget karena rahasia lo terbongkar. Kalau udah terburu-buru, cewek pasti gak bakalan mandi, sob. Dia bakalan jadiin deodoran dan parfum sebagai senjata pamungkasnya. Sekarang lo tau kan kenapa cewek itu kalau mandi lama banget? Ya, itu untuk menghilangkan segala daki dan kotoran yang telah menempel di tubuhnya karena dia jarang mandi.  Hmmmmm.

4.    Cewek makan lebih banyak
Kalau lagi ngedate, cewek emang mesan porsi makanan yang lebih sedikit. Itu karena dia mau jaga imej di depan lo. Tapi kalau lo tinggalin dia sendirian bersama dengan menu kesukaannya, siap-siap aja lo terperangah. Nafsu makan cewek itu lebih gila daripada kaum adam. Porsi besar bakalan dilahapnya sampai habis kalau lo gak ada di hadapan dia. Jadi jangan pernah tinggalin dia sendirian kalau makan. Dompet lo bakalan nangis, men. Nangis melihat bill makanan. Hmmmmm.

5.     Suka nonton drama atau sinetron
Gua gak tau apa yang menarik dari sinetron, kisahnya amburadul, itu itu aja. Bikin bosan. Tapi tetap aja sinetron tetap ada sampai sekarang. Mau tau kenapa? Itu karena ada cewek, men. Mereka itu paling suka nonton sesuatu yang bisa nguras air mata mereka. Menurut gua sih, mereka suka nonton sinetron itu karena dengan begitu mereka bisa menjadi lega, karena ada yang kisah cintanya lebih sedih dari yang mereka alami. Sinetron itu rata-rata happy ending semua. Mereka pasti berharap, kisah cinta mereka juga bakalan happy ending kayak gitu. Meskipun pacarannya sama pengamen, sopir bus, tukang ojek, yang entah kenapa selalu ganteng. Di sinetron tapi. Dunia nyata, gak tau deh.

6.     Suka nawar walau belum tentu beli
Gua itu gak terlalu suka belanja. Kalaupun belanja itu kalau ada yang benar-benar pengen gua beli dan itu gak makan waktu lama. Karena gua paling malas nawar. Tapi kalau lo belanja bareng cewek, minimal nyokap lo. Siap-siap aja kaki lo kena varises saking lamanya berdiri. Cewek itu suka window shopping. Keluar masuk toko, nyobain barang-barang, nawar dengan sengit. Tapi akhirnya gak jadi beli. Paling penjualnya doang yang ngomel-ngomel. Hmmmm.

7.     Cermin= sahabat
lo mau tau siapa sahabat terbaik cewek? Yup, cermin. Benda ini pasti selalu setia mendampingi mereka. Dan sebagai tambahan fakta buat lo, kalau lo ngaca di cermin lo bakalan 5x terlihat lebih menarik. Yah, berterimakasihlah kepada otak lo yang ngatur demikian. Gua gak ada maksud bilang lo gak menarik ya. Hmmmm.

8.     “Aku gak apa-apa”
Ini juga adalah kalimat yang paling sering gua dengar dari cewek. Kalau dia murung, jadi pendiam, trus kita nanya ada apa. Dia pasti jawab, “aku gak apa-apa”. Yah, gua sih diem aja kalau uda dengar jawaban kayak gini. Gua cuma bisa natap tuh cewek sambil berharap dia mau berbagi masalahnya dengan gua. Tapi, menurut gua sih, kalau cewek bilang gak apa-apa, di dalam hatinya dia pengen segera diberi perhatian dan ditemani. Hmmmmm.

9.     Gak suka kalau ada cewek lain make baju sama dengan dia
Kalau ada yang make baju mirip dengan dia, cewek pasti merasa tidak percaya diri dan tidak nyaman. Dia pasti langsung membandingkan dirinya dengan cewek tersebut dan menganggap kalau dia yang lebih pantas mengenakan pakaian tersebut. Hmmmmm.


Gimana? Unik banget cewek-cewek itu. Yah, kalau lo gak bisa ngadepin segala keanehan dan keunikan mereka, lo bakalan jomblo selamanya.
Lanjut Baca Terus >>>

Rumah Angker 1 ( cerpen)


Kali ini gua bakal posting cerpen gua. Yah, gua gak tau sih bagus apa kagak. Soalnya gua juga masih baru mulai nulis cerpen. Lo aja deh yang kasih penilaian. Semoga lo suka sama cerpen ini. Cekibrot.....

“ELLLIIII” Teriakan abang gua membahana dari lantai bawah. Mengagetkan gua yang sedang asyik membaca komik detektif conan. Saking kagetnya bulu ketek gua yang tadinya keriting jadi lurus mendadak.
“ ada apa sih?” sahut gua malas-malasan. Mengganggu ketenangan orang aja.
“sini bentar, gua mau ngomong sama lo”

Ini orang memang lah. Mentang-mentang lebih tua dari gua jadi seenak udel aja nyuruh-nyuruh gua. Dengan enggan gua turun ke lantai bawah. Komik conan menatap gua dengan sayu, seakan gak rela ditinggalin sendirian.

“mau ngomong apa lo” tukas gua kasar. “cepetan, gua masih belum selesai baca komik nih”

Abang gua menatap gua tajam. Gua agak takut juga sih ditatap gitu. Lama kami tatap-tatapan. Mata gua jadi perih, tapi gua gak mau kalah sama dia. Gua liat hidung dia mulai berair, ha mampus lo. Lo pasti kalah adu tatap sama gua. Gua kegirangan, akibatnya gua ngedip satu kali. Kampret, gua kalah keparat. Abang gua senyum-senyum gak jelas. ekspresinya kayak orang baru boker. Lega banget,

“gua mau nantangin lo adu nyali. Nanti malam kita ke rumah kosong yang ada di depan rumah tuh. Siapa yang paling lama bertahan, dia yang bakal menang. Berani gak lo?” tantang dia dengan sombongnya. Alis nya terangkat 5 cm.

Gua sebenarnya males ikutan hal kayak gini. Sebenarnya sih gua takut, bukan males. Berurusan dengan makhluk gaib selalu sukses buat bulu kaki gua merinding. Tapi gua juga gengsi untuk nolak. Gua gak mau dikatain penakut sama abang gua. Dengan gaya sok cool gua ngejawab..

“yang menang dapat apaan?
“yang menang bakalan bisa nyuruh-nyuruh yang kalah selama seminggu penuh”.

Lumayan juga sih menurut gua. Gua bisa jadi raja selama seminggu. Tapi kalau gua kalah, wah berabe. Abang gua kalau udah nyuruh gak tanggung-tanggung. Bisa-bisa jadi pembokat gratisan gua. Gua ragu-ragu. Abang gua senyum-senyum ngeliatin gua. Gua gak suka lihat senyumnya itu. Dia merasa udah pasti menang. Senyum mengejek.

“kayaknya lo takut ya. Hahahahha. Badan aja lo besar, tapi nyali gak ada” dia mulai manas-manasin gua. Terang aja gua gak terima.

“oke, gua terima tantangan lo” jawab gua lantang.
“sipp lah. Nanti malam kita berdua pigi ke rumah itu. Jangan kabur lo ye.” kata abang gua sembari beranjak dari tempat duduknya. Gua cuma bisa menatap kepergiannya dengan perasaan galau. Bodoh banget sih gua mau aja nerima tantangannya. Sialan. Gua cuma bisa ngacak-ngacak rambut gua sambil menggerutu.

Matahari perlahan terbenam di ufuk barat. Sebentar lagi gua bakal ke rumah angker di seberang rumah gua. Mulai terbayang di benak gua wujud hantu yang sering gua lihat di film. Lumayan kalau gua lihat hantu cewek yang cakep, bahenol, macam Julia Peraz. Bisa gua ajak kenalan tuh.

Entah kenapa, waktu seakan berjalan cepat banget. Gua udah menggigil duluan. Ah bodoh banget sih gua, mau aja terpancing ajakan abang gua.

“woi, Eli. Ayo cepetan. Lo takut ya? Buset kaki lo ampe getar-getar gitu. Lo ketakutan atau abis orgasme sih?” ejek abang gua dengan sadisnya.

Gua cuma bisa manyun sambil beranjak turun dari tempat tidur. Kemudian kami berjalan menuju rumah angker tersebut. Konon katanya, rumah ini adalah bekas noni belanda. Dia dibunuh secara mengenaskan oleh suaminya dirumah ini. Penduduk sekitar sini sering melihat penampakan hantu noni belanda tersebut di rumah ini.


Stoppp. Sampai disini dulu. Ntar gua sambung lagi. Ditunggu ya. Bye bye.
Lanjut Baca Terus >>>