Sunday, April 24, 2016

[KONSULTASAL] Cinta Kepada Kakak Guru



Rasanya udah berbulan-bulan segmen KONSULTASAL tidak pernah lagi diupdate. Merasa bersalah juga dengan para pasien yang udah curhat tapi gak dipublish di blog. Maafkan aku ya. Huu. Beberapa curhatan yang udah lama, terpaksa aku balas via email aja.

Aku sempat mengira gak bakal ada yang mau curhat lagi. Eh, taunya beberapa hari yang lalu ada email masuk dan curhat. Ternyata, kalian masih percaya dengan kemampuanku yang asal-asalan.
Penasaran seperti apa curhatan kali ini? Langsung baca aja, yuk.

Saya,mau cerita. Nama saya Isa. Ini kisah cinta saya yang pertama. Saya kenal dia dari tempat les. Pertama melihatnya, gak tau kenapa rasa ini beda. Abis itu dia nanya nama saya. Kata dia “Nama kamu siapa?” Terus dia nanya sekolah juga. Ehhh gak disangka-sangka, saya satu sekolah sama dia. Bedanya dia sma, saya smp. Setiap malam saya ketemu dia di tempat les dan dia guru les.

Terus yg bikin saya baper sama dia, kalau habis pulang les pasti kan salim. Di situ saya merasa senang karena saya bisa megang tangannya dia. Gak tau kenapa ya tangan saya kalau lagi salim sama dia suka dipegangin melulu. Kenapa saya suka sama dia karena langka cowo kaya dia. Trus lama lama saya punya perasaaan yang sangat dalam sama dia. Saya pernah menceritakan dia di depan teman-teman saya. Gak tau kenapa saya mengeluarkan air mata. Udah satu tahun saya menunggu dia. Saya udah gak tahan lagi dengan keadaan cinta yang terpendam.

Suatu hari lewat dari bbm, saya ngomong,
“Ka saya suka sama kakak.”
“Ini beneran Isa?”
“Iya”
“Kamu sukanya dari kapan?”
“Dari pertama ngeliat kakak. Terus, responnya gimana, kak?”
“Respon apa?”
“Perasaan kakak ke saya”
“Kalo sekarang, saya anggap kamu sebagai adik gapapa kan? Tapi adik ke kakaknya melebihi seperti seseorang kekasih”

Di situ saya merasa bodoh karena udah memberitahu perasaan yang sebenarnya. Namun, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Mau gimana lagi, terima aja dengan kenyataan. Tolong responnya ya, Bang.

Hai Isa. Terimakasih sudah berpartisipasi di segmen KONSULTASAL ya. Aku sebenarnya heran, loh. Masih ada aja yang mau curhat. Padahal blog ini udah lama kuanggurin. Kamu pembaca setia ya? Jadi terharu nih.

*Plis. Jawab iya aja. Lagi butuh dukungan moral gara-gara skripsi kampret*
Membaca ceritamu, aku jadi inget dengan masa-masa SMP. Dulu ketika aku masih SMP, nyolek pundak cewek rasanya grogi banget. Itulah makanya aku selalu nyolek dada mereka. Eh.

Btw, aku harus ngucapin selamat nih ke orang yang kamu taksir. Kita kasih namanya siapa ya? Budi aja gimana?

Budi ini, walaupun masih SMA, tapi udah jadi guru les. Salut, loh aku. Pas aku SMA, boro-boro jadi guru les. Ngajarin adik sepupu aja kadang males-malesan. Apalagi kalau pelajaran matematika. Behh, aku iya-iyain aja semuanya. Biar cepet. Besoknya, ketika pulang sekolah, tanpa babibu dia langsung ngelakuin suplex. Dasar sepupu kurang ajar.

Cerita kamu juga belum lengkap nih. Kamu belum ngasitau apa yang bikin Budi langka? Apakah dia termasuk mamalia berputing hexagonal yang akan segera punah? Apakah dia akan menjadi target petisi para pecinta alam berikutnya? Atau apa? Aku belum ngerti nih.

Atau dia langka karena sentuhan tangannya mampu menggetarkan sukmamu? Sehingga kamu jadi menggelinjang keenakan? Pasti tangannya sering dipake olahraga lima jari, makanya bisa mengirim sinyal seperti itu. Maaf rada vulgar. Habisnya, aku membayangkan kamu salim ke Budi, dan tanganmu dipegang-pegang. Pikiranku mendadak kotor. Apa yang sebenarnya dia lakukan ke tanganmu? Apakah dia juga melakukan hal yang sama ke anak didik yang lain? Yang salim gak kamu doang, toh?

Sekarang, gua paham kenapa dia mau jadi guru les. Hmm..

Kamu juga patut diacungin jempol. Menahan perasaan satu tahun itu jago loh. Bukan mendiskreditkan, tapi untuk ukuran anak SMP yang biasanya cuma mengalami cinta monyet, kamu malah mempertahankan cintamu selama satu tahun. Para selebritis yang doyan kawin cerai harus belajar setia dari kamu.

Sayangnya, cinta kamu tidak berbalas ya. Malah masuk ke kaka adik zone. Aku sebenarnya bingung dengan banyaknya zona percintaan jaman sekarang. Dulu, tuh kalau gak suka ya ditolak. Kalau suka ya jadian. Nggak masuk ke dalam berbagai pembagian zona. Kakak adik yang lebih dari sepasang kekasih. WTF!


Kakak-adik macam apa itu. Itu sih artinya kakaknya pengen nyari adiknya pas lagi sange doang. Pas lagi senang, ya pergi sama yang lain. Seriusan, deh. Cowok gak mungkin nolak kalau dia juga suka sama cewek tersebut. Ada tiga alasan mengapa mereka memilih kakak-adik zone:

1. Dia homo
2. Dia pengen manfaatin kamu
3. Menurutnya, kamu jelek

Kalau kamu gak jelek, dan gak merasa dimanfaatin juga, ya berarti dia suka hap hap.

Kamu harus belajar satu hal dari cowok. Mereka yang menolakmu mentah-mentah jauh lebih baik daripada mereka yang menolakmu, tapi masih menginginkan lebih darimu. Setidaknya, yang menolakmu mentah-mentah hanya membuatmu menangis sehari semalam. Yang menolakmu tapi menginginkan lebih, akan membuatmu menangis setiap hari.

Kalau dia selingkuh, kamu mau ngasih kata-kata pedas macam apa coba? Ngundang tim katakan putus, supaya hostnya yang lebay itu muncrat-muncratin si Budi dengan air liur?

Kamu nggak bakalan bisa ngelakuin itu, Sa. Apa yang mau diputuskan kalau tali pengikatnya saja tidak ada?

Berhentilah percaya akan keberhasilan segala macam zona percintaan. Itu hanyalah alasan supaya mereka tetap bisa merengkuhmu, ketika pacar aslinya tidak bisa memberikan cinta. Yah, kecuali kamu emang pengen dimadu gitu, sih.

Kamu tau kan kenapa disebut dimadu? Soalnya cuma diambil madunya, doang. Tapi, yang berurusan dengan lebahnya, ya orang lain.



Tetaplah menjalin komunikasi dengannya, tapi jangan menjalin hubungan-kakak-adik-tapi-kayak-kekasih dengannya. Jadi, teman biasa aja yang tidak melibatkan cinta. Yakinlah, kisah ini nantinya akan kamu kenang sebagai salah satu cerita konyol yang kamu sendiri heran kenapa bisa terjadi. Kamu masih SMP loh. Masih panjang jalanmu untuk merasakan berbagai kisah romansa. Tsahh. Tapi, kalau kamu gak mau lagi berhubungan dengannya nggak masalah, sih.


Tak perlu pisau untuk membunuh cinta. Yang kamu butuhkan hanya ucapan selamat tinggal. As Seen On TV, Christian Simamora.

Untuk sekarang, fokuslah ke sekolahmu. Bersenang-senanglah dengan teman-temanmu. Tapi, jangan sampai kelewatan gaul juga. Jalinlah beberapa hubungan percintaan yang JELAS. Bukan yang masuk ke dalam berbagai zona. Setidaknya kamu punya stok mantan. Bukan stok nyaris kekasih.

Semoga pikiran kamu tercerahkan. Sekali lagi terimakasih sudah mau curhat di segmen KONSULTASAL. Buat temen-temen yang lain, yang udah melalui banyak sekali kondisi percintaan, kasih saran dong bagaimana seharusnya Isa bersikap.

Ceritakan juga di kolom komentar bagaimana pendapatmu soal jenis-jenis zona percintaan sekarang ini.

Sampai jumpa di segmen KONSULTASAL berikut. Semoga masih ada yang curhat. Kalau kamu berminat curhat, jangan ragu-ragu untuk mengirim curhatanmu ke azeegha@gmail.com ya.

Salam Asal.



Lanjut Baca Terus >>>