Sahabat. Apa yang pertama kali terlintas di benak lo ketika
mendengar kata itu?
Kalau bagi gua, sahabat itu adalah orang yang selalu ada
bagaimanapun kondisi kita dan menerima kita apa adanya.
Sayangnya, menemukan sahabat yang benar-benar sahabat, jaman
sekarang ini sangat susah. Dia yang kita anggap sahabat bisa saja menusuk kita
dari belakang. Ketika kita sudah mempercayai mereka dan berbagi semua rahasia
pada mereka, mereka malah menikam kita dengan belati. Membicarakan kita di
belakang. Menggunakan semua rahasia kita tadi untuk menjelek-jelekkan diri
kita.
Gua punya pengalaman yang sangat menyakitkan mengenai hal ini. Ada seseorang
yang udah gua anggap kayak saudara sendiri. Bercerita macam-macam dengan dia. Namun
ternyata dia sama kayak orang kebanyakan. Serigala berbulu domba.
Hal ini gua ketahui, setelah gua gak sengaja mendengar dia ngomongin
gua kepada temen gua yang lain. Hal-hal pribadi gua diungkap ke permukaan. Semua
yang negatif tentang diri gua dibahas. Gua dianggap bagai seorang makhluk yang
benar-benar cacat. Yang diciptakan ke dunia ini hanya untuk membuat masalah.
Dan yang lebih parahnya lagi, dia bilang kepada temen gua, kalau dia
jelek-jelekin gua gini, untuk kebaikan gua sendiri. Supaya gua berubah dan
introspeksi. Nah, disini gua bingung. Kalau emang bener gitu tujuannya, kenapa
dia gak ngomong langsung ke gua? Kenapa dia malah menceritakan gua di belakang.
Untung aja gua dengar semua percakapan itu.
Gua emang bukan makhluk sempurna yang lahir tanpa cacat. Gua punya
banyak kekurangan. Dan gua lebih senang kalau sahabat gua itu bicara empat mata
dengan gua. Bicara baik-baik. Karena ada juga sahabat yang ingin memperbaiki
kesalahan kita dengan cara menyindir kita di depan umum. Mungkin dengan begitu
dia mengaharapkan efek jera.
Sayangnya, dia gak tau kalau sindiran seperti itu hanya
akan membuat tersinggung.
Mencari sahabat itu bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami. Jangan
membagi terlalu banyak hal dengan orang yang masih belum lo percaya sepenuhnya.
Buat jarak aman sampai lo emang ngerasa yakin dengan dia. Jangan sampai lo
ngalamin seperti yang gua rasain. Dipuji di depan, namun dicibir di belakang.
Dan juga jangan terlalu banyak nimbrung jika mereka sedang
menggosipkan seseorang. Karena, menurut penelitian, ada 90% kemungkinan orang
yang sedang bergosip ria dengan lo sekarang. Akan menggosipkan mengenai diri lo
juga di belakang. Berhati-hatilah dalam bergaul.
Salam hangat dari gua
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah sebelum berkomentar itu diharamkan