Wah, udah lama nih gua gak update artikel.
Lantaran kesibukan di belantara kampus dan berbagai aktivitas lain. Gak kerasa
sekarang udah natal. Gua sempat mikir natal 2012 gak bakalan ada karena
beberapa hari sebelumnya akan kiamat. Eh, ternyata kiamatnya diundur sampai
waktu yang tidak bisa ditentukan.
Karna nuansa natal masih kental terasa, wangi
pohon cemara juga masih tercium di udara dan toko-toko sibuk melaksanakan
diskon, gua akan buat artikel yang berhubungan dengan natal.
Tapi hari ini masih belum terlambat untuk ngucapin
selamat natal kan?
toh baru kelewat dua hari.
hahaha
toh baru kelewat dua hari.
hahaha
Natal, ah suatu kata yang memiliki banyak makna
buat gua. Ini adalah suatu momen dimana keluarga besar gua kumpul bareng.
Bener-bener menyenangkan. Semua sepupu gua pada berdatangan dari luar kota.
Alhasil, rumah jadi penuh sesak dan ribut karena ocehan-ocehan kami.
Namun, yang buat gua suka natal adalah hadiah
parsel dan makanan dalam toples. Ini selalu jadi incaran gua sejak kecil. Kalau
ada kiriman natal, gua yang duluan buka plastik pembungkus dan milih-milih mana
cemilan yang enak. Keluarga gua mah senyum-senyum aja. Mungkin karena gua masih
kecil. Sekarang kalau gua ngelakuin hal itu lagi, gua pasti ditabokin
sekeluarga.
Seiring berjalannya waktu, gua semakin sadar,
kalau arti natal yang sesungguhnya sudah sangat jauh melenceng. Setau gua,
natal itu untuk memperingati hari lahirnya Yesus Kristus. Namun, orang-orang
lebih menyibukkan diri mengurus pernak-pernik natal. Bukannya rajin baca
Alkitab, mereka malah lebih rajin beli pohon natal, lampu yang bling-bling,
baju baru, makanan, dan banyak hal yang menurut gua sama sekali gak penting.
Kalau mau natalan semuanya lebih sibuk ngurusin
penampilan. Beli baju baru, sepatu baru dan semuanya serba baru. Pergi ke salon
selama berjam-jam untuk menghadiri ibadah natal pada malam hari nya. Emang
natal itu sama kayak pernikahan?
Kenapa kita gak tampil sederhana tapi sopan?
Dengan berdandan yang berlebihan terkesan ingin menunjukkan kemewahan.
Mempertegas kasta antara yang kaya dan miskin.
Makna natal yang sesungguhnya malah hilang. Gua
sama sekali gak ngerti hubungan Sinterklas dengan Yesus. Kenapa kita harus
mengadopsi budaya barat yang jelas gak nyambung. Oke, lo bisa belanja sepuas
lo, hias pohon seindah yang lo mau. Tapi sebelum itu, lo udah baca Alkitab
belum? Lo udah siapin hati lo untuk menyambut Yesus Kristus belum?
Jangan terlena dengan hal-hal lain. Jangan
menjadikan natal sebagai ajang untuk morotin ortu lo dengan alasan beli baju
baru dan sebagainya. Natal untuk menyambut hari lahirnya Sang Juruselamat.
Kalau hati lo benar-benar udah bisa memaknai natal
yang sesungguhnya, dan udah nyiapin hati dan pikiran lo, maka hal-hal lain akan
semakin enteng dilaksanakan. Lakukanlah hal yang terutama, maka Dia akan
membantumu melakukan hal yang kesekian.
Sambutlah Yesus dalam kesederhanaan, karena Yesus
sendiri lahir dalam palungan. Bukan di rumah penginapan yang nyaman dan hangat.
Jangan minder karna lo gak punya apa-apa di dunia ini. Banggalah karena lo
punya Bapa Surgawi yang sangat menyayangi dan memperhatikan elo semua.
Selamat Natal buat kita semua
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah sebelum berkomentar itu diharamkan