Friday, March 6, 2015

[Cerpen] Momok bagi Begal



Kepulan asap menyembur dari bibir Darmo. Dia mengisap lagi benda mungil itu. Memenuhi paru-parunya dengan nikotin dan tar. Racun kenikmatan. Diliriknya jam tangan. Pukul 22.40.

“Eh, Gus. Kayaknya, hari ini kita gak beruntung deh.” Disenggolnya Agus yang terkantuk-kantuk di sebelahnya. Yang disenggol hanya menggumam tak jelas, lalu menguap lebar.

“Kita tunggu aja bentar lagi. Rejeki gak kemana, kok”

Mereka kembali menunggu. Karena bosan, mereka iseng main suit. Yang kalah bakal dicubit putingnya. Permainan mengerikan.

“Aduhh... aduhh.. ahhh...” Darmo menjerit-jerit keenakan karena putingnya ditarik oleh Agus. Sekilas dia melihat ke arah jalanan.

“Eh, lihat tuh bapak-bapak yang baru keluar dari ATM. Pasti dompetnya lagi tebel. Ayo, kita ikutin.” Agus dengan berat hati melepaskan jarinya yang sedang memilin.

 Darmo menstarter motor. Agus segera melompat ke boncengan dan memeluk pinggang Darmo. Tak lupa mereka mengenakan penutup wajah. 

Mereka membuntuti pria paruh baya yang telah menjadi target mereka tersebut. Sepeda motor meraung-raung. Garang. Dirancang untuk membuat nyali korban ciut.
Setelah selip sana, selip sini, mereka berhasil menjejeri motor bapak tersebut. 

Agus berteriak lantang, “Woi. Berhenti. Turun, Lo.” Tak ketinggalan sebilah parang mengayun-ayun mengancam.

Bapak tersebut sadar bahaya yang mengancam. “Dasar begal sialan.” Dia memacu motornya lebih cepat. Bergerak lincah.

“Anjing,” umpat Darmo. Dia tak mau kalah. Dia menarik tuas gas semakin dalam. Agus memeluk erat pinggang Darmo sambil menempelkan wajahnya di punggun Darmo. Romantis.

Begitu berhasil memepet bapak tersebut lagi, Agus langsung menendang motornya. Motor tersebut oleng, lalu akhirnya terjatuh. Berdebam keras di jalanan. Si bapak terbaring di jalanan.

Agus bergerak cepat hendak merampas motor tersebut. Namun, sebuah tangan meraih pundaknya.

“Hoi. Setan alas. Lu gak tau siapa gua? Hah? Berani-beraninya lo nge-begal gua.” Tiba-tiba si bapak telah berdiri di belakang Agus.

Agus kaget. Baru kali ini ada korban yang berusaha melawan. Didorongnya pundak bapak itu. “Emang lu siapa, kampret. Gua bacok juga lu.”

Darmo mendatangi mereka. Warga setempat mulai melongokkan kepalanya. Ingin tahu. Beberapa malah sudah berlari kecil menghampiri.

Bapak tersebut membuka helmnya. “Nih. Lu berdua masih gak ngenalin gua?” Bapak itu menatap mereka dengan tajam.

Darmo dan Agus saling berpandangan. Bingung. 

Bapak tersebut mendesis pelan. Gua Haji Lulung.”

Darmo dan Agus tersentak. Mereka buru-buru menghatur sembah. “H-haji..Lulung?Ampun, Bang. Kami gak tau kalau itu Bang Lulung. Nih, kunci motor kami. Ambil aja sebagai tanda maaf, Bang.”

Tanpa berlama-lama, Darmo dan Agus mengambil langkah seribu. Meninggalkan Haji Lulung yang tersenyum penuh kemenangan.

Tamat

#memfiksikan kali ini mengambil tema “begal”. Jujur, aku gak tau apa-apa soal begal. Belum pernah liat, kenalan, apalagi pdkt. Serius. Kemarin juga lagi heboh tentang #SaveHajiLulung. Ya, sekalian aja deh ditambahin disini. Hehe.

Eh, kalian gak tau soal Haji Lulung? Gini, pada tau Limbad, kan? tau gak kenapa dia jadi susah ngomong gitu? Itu karna berani ngebentak Haji Lulung. 

Kalau mau cerita lebih detil, googling aja deh. 

Cerpen ini dibuat dalam tenggat waktu yang sangat singkat. Diburu deadline. Maaf kalau tidak memuaskan. Saran dan kritik sangat diharapkan. Semoga semua terhibur.

Salam Asal. 

38 comments:

  1. Haji Lulung Everywhere.
    Masih jadi TTWW tuh sekarang, 20:23

    ReplyDelete
  2. Taik kudaaaa. Wakakakak. Haji Lulung bangsat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh lu menghina haji lulung. mau dikepret? dia ngeludah aja jadi duit, loh.

      Delete
  3. Replies
    1. awalnya sih mau ngomongin utang. tapi gak jadi

      Delete
  4. The power of "Haji Lulung". Bhahahahak~ XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. hati-hati, lo udah jadi target dia yang berikutnya

      Delete
  5. ini Agus ama Darmo malah kayak nama kepsek SMA gue yang dipenggal. Agus Sudarmo. xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh, kepsek lo yang dipenggal sama mantannya? haha

      Delete
  6. Cerita tentang pembegalan bisa jadi kocak gini xD
    Haji Lulung? *brb browsing*

    ReplyDelete
  7. Busettt . . Haji lulung Kampret . . siapa sih tu orang . .?? Dari kemaren nangkring aja di puncak TWT . .
    Hahahaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. googgling aja bro. haha.
      sebelumnya dia sempat nangkring di puncak pohon sih

      Delete
  8. ini Haji Lulung yang kalo mau wudhu, airnya yang baca niat?

    ReplyDelete
  9. Hahaha kampret tuh orang. Begal aja takut sama dia :))

    ReplyDelete
  10. Jiaaah Haji Lulung. Hati-hati diawasi sama Haji Lulung habis buat cerpen ini :D

    ReplyDelete
  11. Anjiiiirrrrr! Haji Lulung kalo mandi, yang bersih, airnya. Bukan Haji Lulung-nya :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, udah kayak pure itu tuh dia. harus diuji di itb dan ipb tuh

      Delete
  12. luar binasa emang tuh haji.. wakakakakak

    ReplyDelete
  13. Hahaha kampret banget. Gue pikir bapak-bapak paruh baya itu mantan tukang begal, eh ternyata Haji Lulung wkwkwk...

    ReplyDelete
  14. wakakka semua yang lagi ngertend masuk semua nie

    ReplyDelete
  15. saya kirain bapaknya yang dibegal eh ternyata #HajiLULUNG, haha benar-benar gak nyangka gue

    ReplyDelete
  16. BAHAHAHAHA
    Haji lulung dibegal. :)))

    ReplyDelete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  18. hahaha haji lulung dibegal, begalnya langsung nyerahin harta bendanya seharusnya :D
    #savehajilulung

    ReplyDelete
  19. hahaha semua bisa diatasin dengan Haji Lulung :D

    ReplyDelete
  20. hahaha save haji lulung jadi tranding topik ya :D

    ReplyDelete
  21. Berarti kalau mau keluar malam. Minta di kawal sama haji Lulung aja ya, biar aman dari begal

    ReplyDelete
  22. Haji Lulung dibegal, begalnya yang nyerahin motor. ANjis keren pisan :D

    ReplyDelete
  23. Saya sangat menyukai artikel yang Anda buat, sangat bermakna. Agen Casino Slot Online Terpercaya

    ReplyDelete

Berkomentarlah sebelum berkomentar itu diharamkan