Aku gak membenci perokok sebenarnya. Itu hak mereka untuk merokok.
Aku cuma membenci ketika para perokok melakukan kegiatannya tanpa liat situasi
dan kondisi. Aku dan non perokok lainnya juga berhak atas udara yang bersih kan?. Seenaknya merokok di angkutan umum, di dalam kelas, di samping
teman yang bukan perokok, dan di dalam rumah. Ya, menurutku rumah seharusnya
menjadi tempat yang aman. Di luar sana udara sudah banyak tercemar asap rokok.
Setidaknya biarkan udara dalam rumah tetap segar.
Menurutku juga, perokok tidak usahlah dilarang
merokok. Kebanyakan orang justru lebih semangat untuk melakukan hal-hal yang
dilarang. Tidak ada gunanya menakuti mereka dengan gambar-gambar penyakit di 1/3 cover rokok. Nikotin telah membuat suatu mekanisme di dalam otak menjadi lebih aktif. Mekanisme itu disebut penyangkalan.
Perokok akan terus menyangkal bahwa penyakit di gambar-gambar tersebut akan mereka alami. Mereka akan berpendapat bahwa gambar-gambar itu salah. Seperti gambar orang yang terkena kanker mulut. Itu pasti karena dia merokok secara terbalik. Semakin gencar usaha untuk membuat rokok itu berbahaya, semakin gencar pula mereka menyangkalnya. Jadi, sudahlah. Mereka tidak akan mengerti arti kalimat, "Hanya karena engkau tidak mengalaminya, bukan berarti hal tersebut tidak ada."
Rokok justru membuat lapangan kerja tersedia dalam jumlah yang banyak. Rokok membuat industri iklan menjadi lebih kreatif. Rokok menyediakan dana untuk mengadakan event-event musik gede. Gak usah dilarang. Banyak kebaikan di dalam satu batang rokok.
Perokok akan terus menyangkal bahwa penyakit di gambar-gambar tersebut akan mereka alami. Mereka akan berpendapat bahwa gambar-gambar itu salah. Seperti gambar orang yang terkena kanker mulut. Itu pasti karena dia merokok secara terbalik. Semakin gencar usaha untuk membuat rokok itu berbahaya, semakin gencar pula mereka menyangkalnya. Jadi, sudahlah. Mereka tidak akan mengerti arti kalimat, "Hanya karena engkau tidak mengalaminya, bukan berarti hal tersebut tidak ada."
Rokok justru membuat lapangan kerja tersedia dalam jumlah yang banyak. Rokok membuat industri iklan menjadi lebih kreatif. Rokok menyediakan dana untuk mengadakan event-event musik gede. Gak usah dilarang. Banyak kebaikan di dalam satu batang rokok.
Satu hal lagi, rokok itu turut membantu mengurangi
populasi manusia di muka bumi.
Penduduk bumi itu sekarang sekitar 6 milyar kalau
gak salah. Banyak banget kan. Emang. Dunia semakin padat. Makanan berkurang,
lapangan pekerjaan tidak memadai. Dunia sekarat. Teori deret ukur dan deret hitung Malthus benar-benar
berjalan.
Agar makanan melimpah, manusia yang memakannya harus sedikit. Agar lapangan pekerjaan tersedia luas, pesaing harus sedikit.
Agar makanan melimpah, manusia yang memakannya harus sedikit. Agar lapangan pekerjaan tersedia luas, pesaing harus sedikit.
Sebenarnya alam bisa mengatasi hal tersebut. Seperti dengan bencana alam dan lain-lain. Itu adalah cara alam untuk menyeimbangkan populasi. Tapi, bukankah manusia harus selalu lebih hebat daripada alam? Manusia pun menciptakan perang untuk mengurangi populasi. Penyakit-penyakit secara rahasia diciptakan oleh negara tertentu, kemudian disebar di negara miskin.
Daripada menggunakan cara seperti itu. Mengapa tidak memanfaatkan rokok? Rokok bisa membantu mengatasi hal tersebut.
Menurut Tempo, ada sekitar 200 ribu orang meninggal
akibat rokok setiap tahunnya. Aku gak tau apakah survei ini benar atau hanya
sebagai alat untuk menakut-nakuti publik, tapi kuharap survei ini benar.
Kalo begitu, dibutuhkan waktu 5 tahun supaya korban
menjadi satu juta orang. Maka dari itu, dibutuhkan usaha yang lebih gencar dari
pihak produsen rokok dalam membuat iklan kreatif, mengadakan event,
mengeluarkan produk baru yang lebih memiliki sensasi kenikmatan, dan lain-lain. Dengan begitu jumlah
korban bisa dinaikkan. Kalau bisa sih satu juta kematian akibat rokok dalam
satu tahun.
Wow. Dalam waktu singkat, populasi manusia akan
segera berkurang.
Aku gak peduli apakah salah seorang anggota
keluargaku termasuk dalam golongan korban tersebut. Aku sudah jenuh melihat
mereka keluar masuk rumah sakit, tapi tetep saja mereka mengulangi kebiasaan
tersebut.
Mungkin pendapat ini terdengar keji dan tidak
berperikemanusiaan.
Tapi, aku memang gak peduli. Kalau mereka sendiri
gak peduli akan kesehatan mereka. Kenapa aku harus? Silakan songsong kematian
dengan cara yang menyakitkan.
Jadi, mari tingkatkan produksi rokok. Dirikan
pabrik-pabrik baru. Turunkan harga rokok. Dan buat kalian para perokok, hei ini kabar baik bukan?
Kebutuhanmu akan terus dipenuhi. Bergembiralah.
Aku cuma meminta satu hal. Jangan merokok di
dekatku. Mudah bukan?
Selamat merokok.