Mungkin zaman
sekarang udah gak ada lagi yang gak kenal internet. Mulai dari anak-anak sampe
kakek-nenek aja udah pada jago internetan. Salah satu yang paling sering dibuka
itu adalah bokep google. Mesin pencari satu ini emang luar biasa banget.
Hampir semua yang lo tanyakan bisa dicari
jawabannya hanya dalam hitungan
detik. Mulai dari yang positif hamil sampai ke yang paling negatif.
Bahkan, saking jagonya, kemarin gua baca artikel, ada masyarakat yang
menjadikan google sebagai agama. Iya men, google dijadiin tuhan gitu. Ckckck
Lo bayangin aja
google jadi agama. Mungkin para penganutnya dipanggil googlemination. Ada
tempat ibadahnya juga, tapi mereka ngumpulnya dengan cara modern. Make google
hangout. Video call tapi conference gitu. Wah ajib.
Gua juga sering
make google, sering banget malah. Untuk nyari tugas kuliah, artikel-artikel
unik, download software dan lo taulah yang satu itu. Nah, karna keseringan make
google ini, gua jadi malas yang ribet-ribet. Gua pengen semuanya tu serba
instan. Sama kayak anak kos yang tiap akhir bulan makannya mi instan. Begitu
pula jadinya pemikiran gua.
Misalnya gua ada
tugas makalah, gua gak bakalan repot-repot nyari buku referensi untuk tugas gua
di perpustakaan kampus. Gua bakalan search di goggle, dan tinggal copy paste.
Masalah gua selesai. Kalau nyari di buku kan susah tu ya. Harus baca dari awal
sampe akhir, eh taunya cuma dapat satu paragraf doang untuk tambahan makalah.
#Kampret.
Namun, gua
disadarkan oleh (lagi-lagi) sebuah artikel yang mengatakan, bahwa pekerja google
ternyata melarang anak-anak mereka untuk menggunakan google karena dapat
mengurangi rasa ingin tahu anak-anak.
Padahal, masa kanak-kanak itu adalah masa terbaik untuk menyerap segala
informasi. Bahasa kerennnya sih Golden Age. Nah, pegawai google ini gak mau
anak mereka jadi ketergantungan narkoba google. Karena kalau otak
dibiasakan dengan cara yang instan, maka kerja otak akan sangat jauh berkurang.
Pemikiran kita hanya untuk jangka pendek saja. Kita gak mau susah-susah mikir
tentang suatu hal. Rasa ingin tahu kita juga berkurang drastis. Yah, lo liat
aja gimana remaja Indonesia jaman sekarang. Lebih sering nongkrong di kantin
daripada di perpustakaan.
Setelah gua
pikir-pikir, ya juga sih. Karna keseringan googling gua jadi malas belajar.
Karna kalau ujian tinggal buka hp dan browsing #PengakuanDosa. Nilai gua bagus
memang, tapi pengetahuan yang gua dapat nol. Gua juga kalau nemu masalah dikit
aja, gak mau repot-repot mencari tau. Tinggal
search di google dan permasalahan gua beres. Akibatnya, kemampuan otak
gua untuk mengolah data jadi berkurang. Gua jadi pemalas gitu kalau disuruh
mencari referensi dari buku-buku yang ada di perpus. Gua lebih suka browsing.
Lebih instan. Alasannya dunia sudah berubah. Lebih modern.
Teknologi emang
banyak banget manfaatnya. Tapi tetap ada sisi buruk yang diam-diam mengintai
kita. Gua buat artikel ini bukan untuk mengharamkan penggunaan google. Karena
gua bukan MUI yang kerjanya buat fatwa haram. Gua buat ini hanya untuk membuka
hati dan pikiran kita yang telah lama tertutup untuk buku-buku pelajaran yang
sering banget diduakan. Pas kita butuh aja baru gunain.
Saran gua sih,
buku pelajaran harus tetep dipajang dibaca. Kasihan kan yang nulis uda
capek-capek buat tapi gak ada yang baca. Sama kayak gua nulis artikel ini tapi
gak ada yang bantu nyebarin. #Nyesek
Sekian dari gua.
semoga lo dapat manfaat dari artikel ini
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah sebelum berkomentar itu diharamkan