Dulu, pas gua masih SMA, gua pengen
banget cepet2 lulus dan jadi mahasiswa. Rasanya keren aja gitu. Panggilannya
uda beda, trus terserah mau make baju apa asal sopan. Rambut boleh gondrong.
Keren banget deh pokoknya. Namun, setelah gua beneran jadi mahasiswa, gua malah
lebih kepengen jadi siswa SMA lagi. Hehe.
Ternyata jadi mahasiswa itu gak
senikmat yang gua kira. Baru masuk aja udah di ospek gila-gilaan. Ospek
universitas lah, fakultas lah, inilah, itulah. Banyak banget deh pokoknya. Gua
jadi bingung sebenarnya ini gua mau kuliah apa lagi wajib militer. Tapi
asiknya, gua jadi punya banyak gebetan. Hahaha. Yah, biar lebih asik aja jalani
ospeknya. Disela-sela bentakan senior yang sok senior, ada wajah gebetan yang
bisa buat hati tentram.
Setelah menjalani kehidupan liar
pembelajaran di kampus selama setahun, gua malah kok jadi gak sreg gitu sama
mahasiswa jaman sekarang. Udah mulain melenceng sepertinya. Namanya doang
mahasiswa, tapi lebih suka nongkrong di kantin daripada diskusi di kelas. Sama
aja kayak anak SMA. Mahasiswa tapi masih suka nyontek dan ngopek. Seharusnya
mahasiswa lah yang menghapuskan tradisi ini, bukan malah mempertahankannya.
Selalu membawa embel embel agen perubahan. Tapi yang dirubah cuma birokrasi
kampus lah, negara lah, tapi birokrasi diri sendiri masih kacau balau. Gimana
mau merubah yang lain kalau diri sendiri aja masih hancur? Kalau gak dikasi
contekan katanya gak setia kawan. Kawan kok saling berbuat curang?
Mahasiswa kalau diajak buat event di
kampus, ogah-ogahan. Pas mau diajak demo, wah semangat nya luar biasa.
Sepertinya mahasiswa itu dilahirkan untuk jadi pendemo. Masih lumayan sih kalau
demonya tertib gitu. Lah, kalau anarkis gimana? Merusak fasilitas umum,
menyerang pemukiman sekitar, lempar-lempar batu. Wah chaos deh. Bukankah
mahasiswa itu kaum intelektual? Tapi kok menyelesaikan masalah dengan
kekerasan? Merusak tanpa berpikir gimana akibatnya. Buat apa demo kalau cuma
untuk merusak fasilitas umum atau rumah warga. Mahasiswa bakalan jadi musuh
warga. Padahal mahasiswa menyuarakan aspirasi rakyat.
Banyak juga mahasiswa yang sangat
cinta dengan universitasnya, sehingga dia memutuskan untuk wisuda selama
mungkin, alias MA. Kalau disinggung soal kapan lulus, banyak banget deh
ngelesnya. Ngapain coba berlama-lama di kampus? Kapan semua ilmu yang diperoleh
itu bakalan diterapkan ke masyarakat? Buat apa jago orasi di kampus, tapi gak
berguna di masyarakat? Sama aja nol.
Kemarin juga gua baca koran, peredaran
narkoba di kampus sangat tinggi. Mahasiswa jadi bandar narkoba, supaya bisa
hidup layak. Konon, sekali transaksi mereka bisa dapat jutaan rupiah. Alasannya
sih supaya bisa bayar uang kuliah dan ini itu. Tapi kan masih banyak kerjaan
lain yang lebih positif. Narkoba itu kan merusak, dan mengedarkan narkoba di
wilayah pendidikan itu sama aja sedang menghancurkan bangsa dan negara. Karena
generasi mudanya udah duluan hancur karna narkoba.
Gua buat artikel ini bukan untuk
menyudutkan mahasiswa. Gua juga seorang mahasiswa dan gua bangga untuk itu.
Marilah kita menjadi agen perubahan yang positif. Kita ubah pola pikir kita
sehingga kita bisa bermanfaat di masyarakat. Jangan cuma jago kandang saja,
tapi keluar lah dan ubah dunia ini.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah sebelum berkomentar itu diharamkan