Friday, June 5, 2015

[ Review Film ] Insidious 3



Apa yang lebih menyeramkan dibandingkan menonton film horor? Yak. Nonton film horor sendirian.

Tapi kali ini beda dong. Hohohoh. Aku gak nonton sendirian lagi. Aku nonton bareng temen. Kami nonton berenam. Kalau nonton film genre lain, aku gak masalah nonton sendirian. Tapi kalau nonton horor. Gak deh. Gak lucu aja ntar pas ada adegan serem aku malah megang tangan cewek di sebelah. Harusnya kan aku megang payu**** nya.

Oke skip.

Kalau di cerita yang ini, bioskopnya sepi melompong. Di film yang ini, penontonnya malah berjubel. Penuh sampai ke bangku paling bawah. Kesuksesan dua seri Insidious sebelumnya sepertinya menjadi magnet yang kuat. Tapi, yang bikin males kalau banyak penonton gini, semuanya pada asik megang hape ketika film udah mulai. Pada asik buka-buka chat. Apaan banget coba. Mau nonton apa mau nongkrong. Cahayanya kan mengganggu banget. Mental yang perlu direvolusi.

Insidious 1 dan Insidious 2 kerennya kebangetan menurutku. Jadi, aku menaruh ekspektasi yang cukup tinggi untuk film ini. Terlebih, Insidious 2 menyisakan tanda tanya di endingnya. Ending menggantung. Nah, aku berharap tanda tanya itu bakal terbongkar di Insidious 3.

Film ini diawali dengan Quinn Breinner (Stefanie Scott) yang meminta bantuan Elise Rainier (Lin Shaye) untuk berkomunikasi dengan ibunya yang telah meninggal. Awalnya Elise nolak, tapi dia akhirnya bantuin juga. Tapi, pas Elise mencoba berkomunikasi, ternyata dia melihat sosok lain yang mengerikan. Ternyata Quinn telah mencoba berkomunikasi dengan ibunya sebelum ini. Suatu percobaan yang ternyata didengar oleh makhluk dari dunia lain.

Elise pun gak jadi membantu Quinn. Sejak saat itu, kehidupan Quinn Brenner tidak sama lagi. Berbagai teror dialaminya. Teror yang bikin ngilu. Jadi, yang masih di bawah 17 ++ jangan nonton ini deh.

Film ini settingnya sebelum Insidious pertama. Jadi, Elise cuma kenal Josh kecil. Belum membantu Dalton. Tapi, pas dia bantuin Josh kecil, si hantu gaun hitam itu menghantui Elise. Sejak itu, Elise gak pernah menggunakan bakatnya lagi. Tapi, gegara kasus Quinn, dia akhirnya mendapat keberaniaan untuk melawan si gaun hitam. Satu adegan yang epik menurutku, ketika Elise mendorong si gaun hitam, trus dia bilang, “Come on, Bitch.”

Si gaun hitam ngacir. Satu bioskop langsung pada ngakak. Gak lucu sih pas diceritain gini -_-. Mending nonton aja deh. Hehe.

Tapi, menurutku Insidious 3 masih kurang seram dibandingkan dua pendahulunya. Kalau di Insidious 1 dan 2, aku ketakutan setengah mati ketika setting waktu malam, dan mengembuskan napas lega ketika setting waktu siang. Tapi, di Insidious 3, porsi setting waktu malam terlalu singkat. Cuma satu dua adegan horor.

Dulu, pas abis nonton Insidious 1 dan 2, selama seminggu setiap ke kamar mandi pasti teringat si gaun hitam sialan itu. Mandi jadi gak nikmat. Pengen cepat selesai aja. Nah, Insidious 3, abis keluar dari bioskop aja udah hilang perasaan seramnya.

Suspensenya kurang. Nggak dipelihara secara terus menerus. Jadi, ketika abis dikasih scene horor, berganti ke scene lain yang drama banget menurutku. Ketakutan penonton udah jauh berkurang. Saraf tegangnya udah kendur banget. Ibaratnya abis liat body seksi cewek, ternyata mukanya Dijah Yellow. Yang tadinya konak, langsung KO.

Entah kenapa film ini terlalu banyak adegan dramanya. Aku berharap ketakutan, bukan berharap meneteskan air mata. Mungkin ini karena pergantian sutradara. James Wan tidak lagi menyutradarai film ini. Tapi, diserahkan ke penulis naskah Insidious 1 dan 2, Leigh Whannel. Jadi, imajinasinya berbeda. Eh, aku baru tau kalau ternyata Leigh Whannel itu adalah Specs. Salah seorang kelompok pemburu hantu bersama Tucker. 

Satu yang patut diapresiasi adalah komedinya. Specs (Leigh Whannel) dan Tucker (Angus Sampson) konsisten untuk menghibur dengan tingkah konyol mereka. Apalagi Tucker. Anjir banget ekspresinya.  

Bagian horor cuma mendapat 1/3 dari porsi film menurutku. Teror baru mulai terjadi ketika Elise harus menyelamatkan Quinn di The Further. Kayaknya sih itu terjadi 30 menit terakhir. Kenapa gak dari awal langsung tegang kayak gini coba? Pasti lebih seru.

Salah satu quote yang bikin merinding


Oh ya, ternyata tanda tanya dari ending Insidious 2 gak terungkap di film ini. Kecewa banget. Mungkin baru terungkap di Insidious berikutnya. Film ini kayaknya mau nyaingin Fast and Furious. Bikin sekuel ampe banyak.

Film ini kuberi rating 7/10.

Kalau kamu udah pada nonton belum? Yuk cerita pengalamanmu ketika nonton di kolom komentar. Setuju gak dengan reviewku?

Buat yang belum nonton, silakan nonton. Lumayan lah untuk sekedar kejut kejut jantung.

Sekian artikel hari ini.

Salam Asal.




23 comments:

  1. Kalo kata gue, Insyid 3 ini jatuhnya lebih kayak film prekuel dari insyid 1-2.

    Woops, nyaingin fast&farious? Yah semoga saja pemeran utamanya ga dimakan hantu bencong pas Insyid 6.

    GKR-

    ReplyDelete
  2. Buset banget dah quotenya, merinding banget gue abis ngebacanya.
    btw jangan lupa komen balik di blog gue ya haha.
    mardiantorido08.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. sip. tapi lain kali gak usah komen link ya bro

      Delete
  3. Belum kepikiran buat nonton film ini hahaha

    ReplyDelete
  4. Aku suka nonton film horor. Tapi kalo sendirian, nggak deh. Hahaha.
    Jadi, intinya insidious 3 nggak terlalu serem, ya? Boleh juga, nih. ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ajak pacar dong. hehe. lumayan bisa peluk peluk kan.
      silakan ditonton

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Ga ada niat nonton tadinya sih karna sequele sebelumnya berhasil membuat horror
    Tapi jadi penasaran juga sih sama lanjutannya

    ReplyDelete
  7. Sayang sekali, ada kesalahan kecil dalam analisamu. Tentunya, setting film ini bukan sebelum insidious 1, seperti katamu di paragraf ketketujuh.

    Kalau diruntut berdasar kronologi, kupikir harusnya insidious 3 ada di tengah-tengah film pertama dan kedua.
    "See this boy on the pict. He's already grown up and has children. You saved his life, Elise."
    Masih ingat, dialog ini?

    Selain itu, kalau film ini memang berlatar sebelum insidious satu, harusnya specs dan tucker masih remaja, bukan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu yg diselamatkan elisa kan josh kecil. Dan insidious pertama itu membahas dalton. Bukan josh.
      Berlatar sebelum insidious pertama gk Berarti specs dan tucker hrs remaja juga -_-. Nyatanya, di film ketiga ini barulah specs dan tucker mengenal elise. Dan menjalin bisnis. Di insidious pertama mrk udah menjadi partner kan?

      Delete
  8. ga berani deh kalau nonton film yang horor

    ReplyDelete
  9. Belum nnton nih, yang pertama sama keduanya aja belum :D

    ReplyDelete
  10. Dilihat dari gambarnya sih kayak yang seru, tapi gak tau kalau udah nonton mah :)
    di youtube udah ada belum yaa :)

    ReplyDelete
  11. aku belom nonton :( Yang kedua aja belom.... gak terlalu suka film horror juga soalnya.

    ReplyDelete
  12. Yang pertama dan kedua belum nonton, aku juga kurang suka film horror . .
    Mending thriller aja deh . . tapi kalo The walking dead, gue suka tuh walaupun harus rela ngabisin seriesnya . .

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah, gua malah gak suka walking dead. gak ngerti seremnya dimana. haha

      Delete
  13. Belom nonton nih. Soalnya dapet kabar dari temen yang nggak jadi nonton kemarin, katanya harus 17 tahun. Apalah daya gue yang masih 16 tahun ini..

    ReplyDelete
  14. insidious 3 ini menurut aku sih gak serem, walau memang bikin deg-deg an karena mungkin efek suara bioskop tapi untuk pemecahan masalahnya terlalu biasa gak kaya insidious 1 dan 2

    ReplyDelete
  15. Ending film ini menurutku gak horror, malah bikin nangis wkwk

    ReplyDelete

Berkomentarlah sebelum berkomentar itu diharamkan