Wednesday, June 17, 2015

[KONSULTASAL] Umur bukan Jaminan Kebijaksanaan Cinta



Mengawali bulan puasa, mari kita membantu permasalahan cinta orang lain. Itung-itung nambah pahala. Kali ini, yang curhat adalah seorang cewek. Lagi-lagi. Untunglah belum ada cowok yang berniat curhat ke aku. Fiuh. 

Yuk disimak curhatannya sampai abis. Simak baik-baik ya. Siapkan solusi terbaik versimu.


Hayy.. Selamat siang konsultan cinta, perkenalkan aku Puspa. aku mau curhat neh, boleh yahh.. aku enggak tahu harus memulainya dari mana.. yang jelas semenjak Juni tahun lalu aku bertemu dengan cowok, sebut saja namanya Irul Dia sangat tampan menurutku, untuk seumurannya dia terlihat muda dan keren,okkeh lanjut, sejak Mei lalu aku mulai berkomunikasi dengan abang Irul. Iya, aku biasa panggil dia abang. Sebelumnya aku udah kenal, dua tahun lalu, cuman sekedar kenal saja, tanpa deket dan bahkan enggak pernah berkomunikasi. Tapi sejak Mei 2014 lalu, tiba-tiba kami mulai berkomunikasi. Awalnya dia nge add FB dan memfollow twitter ku. Aku kaget. Dalam hati bertanya-tanya, ada apa tiba-tiba abang Irul pengen sekali berteman.. wkwkwk sedikit rasa percaya diri dan kasmaran,, padahal itu hal yg wajar dan biasa saja yah. Aneh. 

Sejak itu kami mulai berkomunikasi, sampe tukeran PIN BB. Ketika Mei itu dia masih di Bima, masih di kampungnya. Sedangkan aku masih di Malang. Dia udah lulus kuliah sejak akhir 2013 lalu jurusan teknik lingkungan di ITN Malang, sedangkan aku masih menyusun skripsiku.. Okeh lanjut.. ketika bulan Juni dia memutuskan ke Malang untuk mencari kerja. Setiap hari BBMan terus sama aku, sampe tiba saatnya dia nyampe malang. Ketika itu aku lagi sibuk-sibuknya menjadi salah satu panitia kegiatan kampusku, dan aku pulang malam. Dia memberitahuku kalo dia sudah sampai di kos adeknya. Adeknya namanya Fitrah. 

Fitrah emang udah deket sama aku, tiap hari aku cuciin bajunya Fitrah, Fitrah udah aku anggap sebagai adek sendiri.. Setelah itu, untuk yang pertama kalinya aku bersalaman dengannya. Untuk yang pertama kalinya aku melihatnya dengan jarak yang begituu dekat. Jantung mulai berdegup kencang. Perasaan hati gak karuan. Tuhaaannn...apa yg terjadi?? Malamnya aku enggak bisa tidur. Kepikiran dia terussss... Baiklah, mungkin singkat2 saja. Kalo menceritakan hal-hal di antara kami memang gak akan pernah ada habisnya.. wkwkwkkwkw...`Langsung ke intinya saja.

Konsultan cinta, aku mencintai abang Irul. Aku mencintainya lebih dari makna cinta yang sesungguhnya.  Aku mungkin gak menafsirkan apa itu cinta. Yang jelas, aku hanya ingin melihatnya bahagia. Juni-Juli kami berdua selalu bersama. ketika itu bulan Ramadhan.. aku tinggal satu atap dengannya, tiap hari aku masak, masakin makanan kesukaannya.. Jam dua pagi aku sudah bangun untuk memasak sahur, dan jam dua sore aku udah ke pasar membeli sayur untuk kami berbuka.. Keadaan terus berlalu, tiap hari kami bercanda seperti layaknya orang pacaran.. Kemana-mana selalu bersama.. selain memasak aku juga mencuci dan menyetrika pakaiannya.. Sejak bulan Juni itu sampai sekarang maret 2015 masih seperti itu kegiatanku.. 

Konsultan cinta..abang Irul mengenalkanku ke teman-temannya, setiap keluar dan malam mingguan kami selalu bersama. Pokoknya kemana-mana kami selalu bersama.. Tapii.. aku hanya dianggap adik. Dan aku gak pernah menanyakan kejelasan hubungan kami.. karna dengan dekat seperti ini saja membuatku bahagia. Maka pikirku status sudah tak lagi penting.. Tapi tetep saja ketika dia tidak memprioritaskan aku, aku selalu merasa sakit. Apalagi ketika dia mencoba untuk menceritakan cewek lain di depan aku. Itu nyesek bangetttt. Aku sering sekali nangis dan teriak ketika lagi sendiri di kamar. 

Pertanyaanku, bagaimana menurutmu?? Aku harus bertahan atau berhenti untuk mencintainya dengan menjauhinya??? atau bagaimana?? kalo untuk perasaan abang Irul ke aku,  aku enggak pernah tahu perasaannya gimana. Yang jelas, dari perhatian dan sikap pedulinya yang luar biasa membuatku selalu yakin untuk tetep bertahan..Tapi tetep saja aku merasa sakit, karna aku enggak bisa menuntut apapun darinya..  Mungkin itu saja konsultan cintaaa.. terimakasih. Ditunggu balasannya..



Duh. Dipanggil konsultan cinta kok rasanya risih ya. Hahaha. Panggil Zega aja lain kali, kak.

Ekhm. Jujur, aku sedih banget baca curhatan kali ini. Seriusan. Perasaan Kak Puspa udah dalem banget kayaknya. Tapi, cuma dianggap adik doang. Ya ampun, kakak-adik zone lagi. Sudah berapa korban percintaan model begini. Gak heran acara motivasi cinta selalu ditunggu. Aku mau bikin usulan lembaga baru kepada Pak Jokowi. Nama lembaganya KUA. Kantor Urusan Asmara.

Ini perlu banget untuk didirikan. Soalnya kasus asmara belakangan ini naik tajam. Lebih tajam daripada melemahnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika.
Curhatan tentang kakak-adik zone udah banyak banget deh kayaknya disini. Seperti cerita Rini. Atau seperti curhatan Nisa

Aku kira kisah kayak gini cuma dialami oleh remaja. Ternyata yang udah memasuki kepala dua pun mengalaminya. Duh, Kak.

Seharusnya kakak sudah bisa berpikir lebih jernih. Sudah bisa berpikir, kalau cinta itu butuh usaha kedua belah pihak. Apalagi, kakak sudah sampe tinggal satu atap dengan Bang Irul. Selalu masakin, nyuciin baju. Enak banget nih Bang Irul. Aku juga pengen deh dicintai seperti ini. Btw, kakak udah sampe tinggal satu atap gitu, menurutku butuh keberanian yang luar biasa. Gak takut dengan pandangan masyarakat, Kak?

Tapi, ya gitu. Kebanyakan orang emang gak bisa menyadari mutiara di hadapannya. Kak Puspa itu jiwa keibuannya tinggi banget menurutku. Tapi, bang Irul bersikap seolah-olah perlakuan kakak itu hal yang wajar. Looks like he took you for granted.

Sekarang udah mau memasuki bulan puasa. Sudah hampir setahun kakak dekat dengan Bang Irul, tapi tetep gak ada kepastian. Lebih baik kakak tanyakan kejelasan hubungan kakak dengan Bang Irul. Mungkin selama ini dia cuma malu mengakuinya. Walaupun nanti dia tidak memiliki perasaan yang sama seperti kakak, ya life must go on.

Kakak harus bisa melupakannya dan membuka hati untuk yang baru. Karena, sejatinya cinta itu tidak pernah hilang, Kak. Cinta hanya pindah. Pindah ke tempat yang lebih menghargai.

Melihatnya bahagia mungkin cukup bagi kakak. Menjalani hubungan seperti sekarang, asalkan bahagia mungkin cukup bagi kakak. Tapi pertanyaannya, sampai kapan, Kak?
Sampai kapan hubungan jenis ini akan bertahan? Apakah kakak yakin tidak akan terganti dengan cewek lain? Apakah kakak mau mencintai terus tanpa mengharap balasan? Apakah kakak yakin kebahagiaan ini akan berlangsung selamanya? Yang udah ada status aja bisa terganti dengan mudah loh. Apalagi yang gak ada status. Bang Irul pasti bisa aja melakukannya tanpa beban. Kan gak ada status.

Kakak juga harus sadar. Mencintai seorang diri itu rasanya menyakitkan. Kalau Bang Irul tidak bisa memberi kepastian untuk kakak. Berarti dia bukan yang terbaik untuk kakak. Sebenarnya, sesederhana itulah cinta. Kita saja yang sering membuatnya seolah-olah rumit bagai formula senjata nuklir.

Itulah saran yang bisa kuberi untuk kakak. Semoga pikiran kakak terbuka. Semoga kali ini kakak juga memandang cinta dari sudut rasional, bukan emosional semata. Karena rasional dan emosional bagaikan yin dan yang. Butuh keduanya untuk mencapai keseimbangan.

Kamu-kamu yang abis baca curhatan Kak Puspa, yuk beri masukan dan dukungan juga. Supaya kak Puspa bisa memperoleh jalan keluar terbaik.

Kalau ada yang pengen curhat di segmen KONSULTASAL juga, silakan kirim curhatanmu ke email azeegha@gmail.com dengan subjek KONSULTASAL.

Sekian KONSULTASAL kali ini.

Salam Asal


23 comments:

  1. Dear Puspa,

    Seorang pria menceritakan cewek lain didepanmu. Itu sudah jelas hitam dan putih,
    Kamu cuma dianggap adik.
    Dan cinta? oh,
    Itu bukan cinta sejati. Menurutku itu kebutaan sejati.
    Semoga beruntung, kawan. :)


    -GKR-

    ReplyDelete
  2. Aku juga pengen deh dicintai seperti ini. ARMAN KODE KERAAASSSSS.

    Wahahaha, itu udah istri-able banget, loh. Sumpah, gue nggak nyangka kalo cuma dianggep adik. Sedih gue bacanya. Tisu mana tisu? :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. emang lo gak pengen juga? halah
      nih tisu. mau tisu basah apa tisu kering?

      Delete
    2. Mau. :D
      Tisu toilet, gue belum cebok. :(

      Delete
  3. Udah dewasa juga ternyata masih dianggep kakak-adik juga . . Kasian si Puspa lohh . .
    Padahal udah segitunya, sampe dibela2in masakin, malah tinggal satu atap juga . . ehh si cowok juga nggak peka . .
    SEMUA COWOK SAMA AJA !!

    ReplyDelete
    Replies
    1. lah. lo ada pengalaman dengan cowok juga ya sebelumnya? haha

      Delete
  4. kakak-adekan lagi.

    saran aku sih: pertahanin hubungan tersebut. karena dia sebenanya hanya menguji kakak dengan menceritakan perempuan lain. dia mau melihat ekspresi kakak. Kalo kakak nggak nunjukin rasa ketidaksukaan terhadap ceritanya tentang perempuan tersebut, maka dia akan berpikir ulang "jangan-jangan hanya aku yang suka", gitu. Buktinya, dia nggak pernah benar-benar mengikatkan diri dengan perempuan lain, kan.... *analisis terinspirasi dari FTV*

    ReplyDelete
    Replies
    1. kenapa gua merasakan ada nada sarkastik dalam komentar lo ya? hahahaha
      ketahuan nih sering nonton FTV

      Delete
  5. Bener-bener harus memastikan kejelasan hubungan, biar kalo ternyata beda hati bisa langsung belajar move on dan gak menyesal kemudian karena udah menyia-nyiakan waktu bareng orang yang gak menghargai << ngeliat temen yang model begini dan ternyata ditinggal nikah sama yang cowok *nasib*

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah iya. udah gak cocok lagi dengan cinta ala ala remaja yang bisa leluasa tanpa ikatan.

      Delete
  6. Solusinya cuma memastikan kejelasan perasaan si Abang itu.
    Harus berpikir logis juga, sih, menurutku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya. jangan cuma asal bahagia aja. harus ada hal-hal yang dipertimbangkan

      Delete
  7. Ini beneran bisa konsultasi mas?
    lumayan nih konsultasi gratis XD

    ReplyDelete
  8. boleh juga nih, kebetulan saya sering bingung kalau mau curhat :)

    ReplyDelete
  9. Hoaaam~ Kakak - Adek...

    Kak Puspa. Kasihan banget... Tapi aku kok nggak sedih, ya? :(
    Setahun mungkin belum cukup, Kak. Mungkin Bang Irul cuma menguji aja. Udah pernah coba mengutarakan perasaan Kak Puspa? Tapi, seharusnya tanpa mengutarakan, si Bang Irul itu tahu sama perasaan Kak Puspa. Keterlaluan ini, sih. Perasaan Kak Puspa ini udah dalam banget kayaknya. Susah juga kan kalau harus lepasin semuanya? Butuh waktu yang lama.
    Mungkin Kak Puspa sama Bang Irul ini perlu ngobrol masalah hubungan kalian. Nggak apa-apa. Lebih baik dibicarakan daripada didiamkan begitu saja dan nggak ada kejelasan. Tapi, ya itu, harus terima apapun konsekuensinya nanti. Semangat!

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah ilma. udah gak bisa sedih lagi karena sudah terbiasa sedih ya?
      setahun belum cukup kali ya? harus bertahun-tahun sampe kakek nenek baru diucapin.

      Delete
  10. Sakit pasti itu sih Puspa
    udah bela-belain ini itu akhirnya dianggap adik-kakak

    ReplyDelete
  11. Ah, mau coba-coba sok tahu ngasih masukan, ah.

    Aku punya prinsip gini, segala sesuatu itu pasti punya resiko. Sekecil apa pun itu, seburuk apa pun itu. Kamu berani mencintai, harus siap terima resikonya. Resiko terburuk, seperti yang satu ini, cintanya tak terbalas. Gak bisa nyalahin Irul, karena cinta itu gak bisa dipaksa, bukan?

    Dalam hidup, semua harus seimbang. Perasaan dan logika pun begitu. Hati dan otak harus bisa bekerja sama. Kalau mengedepankan perasaan, bisa saja jadi yang selalu tersakiti. Kalo terlalu mengedepankan logika, bisa jadi kejam, gak punya perasaan. Makanya harus seimbang. Hati berkata "kamu mencintai dia", tapi belum tentu logika kamu berkata, "dia pantas buat kamu cintai". Tanya hati, minta saran sama otak. Hati kamu cinta, tapi ternyata gak pantas, buat apa? Akhirnya cuma sakit. Hati kamu gak cinta, tapi ternyata pantas, ya gak bisa, orang gak cinta. Puspa cinta Irul, tapi ternyata Irul belum pantes buat Puspa. Irul gak cinta Puspa, padahal Puspa pantes buat Irul. begitu, kan?

    Solusinya, ada di Puspa sendiri. Yang bikin seseorang bisa move on itu, bukan orang lain, tapi dirinya sendiri. Orang cuma memberi jalan. Percuma kita ngasih saran panjang lebar, dengan berbagai alasan untuk pisah, tapi hatinya tetep gak mau lepas. Kayak mau dorong mobil mogok, tapi terus direm. Mau lepas, atau bertahan? Nah, tanya deh hatinya, lalu minta saran sama otak. Tapi inget, harus siap sama resikonya. :))



    Nggg... saran gue belibet banget, ya? Biarin deh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. gileee. saran lo panjang amat. hahaha. bikin konsultasi juga gih sana.
      Nih Kak Puspa. Saran dari Agung itu sesuatu banget loh

      Delete
    2. Nggg... gak, ah. Itu, kan, kerjaan lo. :p

      Delete
  12. Karena, sejatinya cinta itu tidak pernah hilang, Kak. Cinta hanya pindah. Pindah ke tempat yang lebih menghargai.

    gila lu men... keren abis pemahaman lu tentang cinta.. jangan bilang lu jomblo.. berarti... cintanya masih otw hahahha


    Mimpinya Tuker Duit Disini

    ReplyDelete

Berkomentarlah sebelum berkomentar itu diharamkan