Beberapa minggu yang lalu. Indonesia heboh.
Bukan heboh karena kasus korupsi yang gak kunjung tuntas, itu udah biasa.
Indonesia heboh karena ada peraturan dari sekolah yang mengharuskan siswinya
untuk tes keperawanan. *jeng jeng*.
Isu sensitif ini langsung menuai pro dan
kontra. Ada pihak yang mendukung program ini, agar para siswi tidak terjerumus
ke dalam pergaulan bebas. Meskipun menurut gua, kalau pas
dites dia masih perawan, setelah sekolah di malah diperawani, ya sama aja sih. Ada juga pihak yang langsung marah-marah. Kadang malah ngotot. Gak ngerti beritanya, yang penting marah aja. Mereka menolak mentah-mentah rencana ini. Mungkin kalau masak-masak masih mau mereka terima.
dites dia masih perawan, setelah sekolah di malah diperawani, ya sama aja sih. Ada juga pihak yang langsung marah-marah. Kadang malah ngotot. Gak ngerti beritanya, yang penting marah aja. Mereka menolak mentah-mentah rencana ini. Mungkin kalau masak-masak masih mau mereka terima.
Mereka menolak, karena tidak ingin urusan
otak, disamakan dengan urusan selangkangan. Widihh. Mantep nih alasan. Tapi
kadang kalau udah urusan selangkangan, banyak orang gak pake otak.
Gua juga gak setuju sih dengan tes itu. Tapi
bukan itu yang mau gua bahas disini. Gua cuma mau bahas, seberapa pentingkah
keperawanan di masa sekarang ini?
Menurut survei , 80% remaja Indonesia sudah
pernah melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual bukan berarti cuma ML ya.
Pelukan, ciuman dan raba-raba juga sudah termasuk hubungan seksual. Dan 60%
dari remaja Indonesia sudah pernah melakukan hubungan seks dengan pacarnya,
atau dengan orang lain. Wihh, miris gak tuh. Indonesia yang dikenal dengan adat
ketimuran yang kental dan pengaruh agama yang kuat, ternyata sudah hampir mirip
negara Texas.
Mengapa cewek sekarang begitu mudahnya
menyerahkan keperawanan mereka?. Menurut gua itu karena remaja indonesia sudah
tertular dengan liberalisme ala Amerika Serikat. Menuntut kebebasan, yang
sayang nya tidak diikuti dengan tanggung jawab.
Di USA, lo bisa nanya gini “ eh, lo bawa
kondom gak di dompet, punya gua bolong nih”. Atau “ gua bosan nih perawan
terus, di prom nite malam ini gua harus ML dengan cowok”. Dan itu adalah hal
yang sangat lumrah untuk diucapkan di sana. Bahkan, cewek yang masih perawan
malah dianggap kuper. Diolok-olok karena mempertahankan sesuatu yang menurut
dia suci.
Kalau lo ngucapin hal kayak gitu di Indonesia,
bisa-bisa lo dirajam oleh ormas setempat. Kalau di Indonesia, ngelapas
keperawanan bukan karena untuk gaya-gayaan. Mereka ngelepas keperawanan demi
satu alasan paling bodoh, CINTA.
Karena dirayu dan terkena gombalan “bapak
kamu”, maka keperawanan langsung melayang. Mulut laki-laki itu kayak mulut
politisi, penuh janji-janji manis. Yang realisasinya bisa ya tapi lebih sering
tidak. Dan herannya, cewek kok percaya aja ya. Atau mungkin emang udah
sama-sama nafsu?. Dan setelah hamil, barulah si cewek minta pertanggungjawaban.
Syukur kalau cowoknya mau, kalau kagak dan malah lari ke luar negeri kayak
koruptor?. Apa gak pusing tujuh keliling tuh?. Habis manis sepah dibuang.
Akhirnya malah aib yang ditanggung. Keluarga
juga ikutan malu. Menjadi gunjingan tetangga sekitar. Apa sebelum ML, lo gak
mikir sampai sana? Mikirnya cuma nikmat aja mungkin ya. Mudah-mudahan sih lo
gak dipecat jadi anak.
Pembuktian cinta gak harus dengan saling
meniduri kan?
Kemarin, gua sempet nanya ke temen-temen gua
yang cewek via chat. Seberapa penting keperawanan untuk mereka.
Jawabannya sih beragam, tapi intinya sih keperawanan itu penting, untuk suami,
pertanda kita punya agama, dan lain-lain. Apakah semua cewek remaja di
Indonesia berpendapat demikian? Atau kah kata-kata itu hanyalah sekedar ucapan
di mulut. Lain di mulut, lain pula di hati. Dan lain pula di selangkangan.
Kemarin Dosen gua cerita gini. Dia pernah
ngadain suatu penelitan mengenai moral para cewek remaja di suatu daerah. Gak
perlu gua sebutin deh daerahnya.
Dan hasil penelitiannya mengejutkan, hampir
semua remaja cewek di daerah itu, pernah melakukan hubungan sex dengan
pacarnya, tanpa make pengaman, dan tanpa pertanggungjawaban. Bahkan kata dia, ada
cewek yang make jilbab, tapi jilbabnya itu kemudian dipake buat alas tidur,
untuk gituan sama pacarnya.
Gua bukan mau nyinggung agama dengan kalimat
di atas. Karena emang itulah hasil penelitian Dosen gua.
Segitu rendahnya kah moral remaja jaman sekarang.
mendewakan kebebasan. Kebebasan yang malah jadi kebablasan.
Apalagi kalau anaknya diaborsi. Makin berlipat
gandalah dosa yang ditanggung.
Padahal kita selalu membanggakan adat
ketimuran kita. Menjunjung tinggi sopan santun, moral dan etika. Tapi sekarang
itu lebih seperti omong kosong. Gak ada artinya sama sekali. Coba lo ngomong
gitu ke anak remaja jaman sekarang, dan dia akan ngasi 1001 alasan mengapa dia
melakukan hal itu.
Hal-hal tabu emang sudah sangat terpinggirkan
sekarang. Dilindas oleh globalisasi dan modernisasi.
Yah, semoga ini bisa jadi membuka pikiran kita
tentang krisis moral dan akhlak di negara ini.
Gua gak mau menghakimi, karena itu tugas
Tuhan, bukan tugas gua. Juga gak mau menggurui, karena gua bukan guru. Cuma
saling mengingatkan, karena kita sesama manusia. Hanya ingin menegur supaya
kita menjadi manusia yang lebih baik.
Kalau lo ada pendapat atau gak setuju dengan artikel
gua. silakan share ya di kolom komentar
Ngeri bgt kalau ngomong hal sensitif ini..
ReplyDeleteKeren nih artikelnya
Keren ! Broh :D
ReplyDeleteKueren ren ren
ReplyDeleteastagfirulloh miris banget ya
ReplyDelete(;゚Д゚) miris!
ReplyDelete