Aku termasuk salah seorang angkotholic. Kemana-mana ya pigi naik angkot. Bahkan, ke indomaret di depan kompleks aja kudu make angkot. Aku mah gitu orangnya.
Walaupun, kadang suka sebel sama supir angkot karna naikin harga sesuka hati kalau bbm naik, tapi angkot tetap di hati. Itung-itung menjadi sumber penghasilan. Beramal.
Karena keseringan naik angkot, aku jadi terbiasa mengamati penumpangnya. Seperti yang ada di artikel tentang tipe penumpang angkot. Menurutku, di dalam angkot itu harusnya ada aturan-aturan tidak tertulis yang menjadikan angkot lebih nyaman ditumpangi.
1. Dilarang menyalakan dan mengisap rokok serta dilarang mengembuskan asap rokok.
Orang yang sedang merokok di dalam angkot menurutku adalah seorang pelanggar HAM. Patut dimusnahkan dari muka bumi. Harusnya kan perokok itu sadar kalau angkot adalah tempat umum. Semua orang bebas untuk menghirup udara bersih di dalam situ. Penumpangnya udah pada bau ketek, gak usah deh ditambahin pake asap rokok. Apalagi kalau macet, pengap, ditambah asap rokok. Duh, itu perokoknya pengen dikameha-meha di bagian dubur kali ya.
![]() |
Sumber |
Orang yang sedang merokok di dalam angkot menurutku adalah seorang pelanggar HAM. Patut dimusnahkan dari muka bumi. Harusnya kan perokok itu sadar kalau angkot adalah tempat umum. Semua orang bebas untuk menghirup udara bersih di dalam situ. Penumpangnya udah pada bau ketek, gak usah deh ditambahin pake asap rokok. Apalagi kalau macet, pengap, ditambah asap rokok. Duh, itu perokoknya pengen dikameha-meha di bagian dubur kali ya.
Kalau ada yang berani mengembuskan asap rokok di dalam angkot, dan kamu terganggu, jangan takut untuk menegur.
“Pak. Mau ngembusin napas terakhir juga gak?”
2. Cewek cantik duduk di depan
Ini slogan di angkot entah dari jaman kapan. Biasanya, sih stikernya ditempel di bagian dashboard mobil atau di pintu angkot. Modus supirnya doang sih ini, supaya gak capek kalau lagi nyetir. Minimal ada pemandangan seger lah di sampingnya. Siapa coba yang gak senang, kalau misalnya lagi suntuk karena macet, trus ada suara yang bilang,
![]() |
Sumber |
“Sabar dong, Bang. Ntar rejekinya seret, loh.”
Dan ternyata yang ngomong gitu Chelsea Islan. Ya ampun, aku rela deh jadi supir angkot kalau dia duduk mulu di depan. Tapi, kalau yang duduk di depan kayak Dijah Yellow, beuhh, pas ada tikungan tajam, pintunya kubuka diem-diem, trus si dijah kutendang keluar. Jadi, kalau kamu gak merasa cakep, jangan coba-coba duduk di depan ya. Ntar malah ditendang keluar.
“Dek, minggir sikit. Dekat aja aku ini.” Trus dia duduk, geser-geser pantat, lalu naruh belanjaan. Kenal sama spesies gitu? Merasa familiar?
Yak, mereka adalah mamak-mamak. Entah yang mau belanja atau mau kemana aja, hampir sama semua tingkahnya. Suka ngatur-ngatur penumpang lain, “Eh, geser kau. Ayo kak, masih muat ini. Bisa dua orang lagi.”
Padahal sisa tempat duduknya gak lebih dari lima cm. Kadang aku juga bingung, ini yang mana supir yang mana penumpang. Kok malah dia yang lebih heboh masukin penumpang.
Tapi, kalau mamak-mamak udah bertitah, mending ikutin aja deh. Ntar, malah kena seribu ayat tentang menghargai orang yang lebih tua. Tentang kemalasan anak muda jaman sekarang. Dan endingnya, dikutuk jadi ban dalam.
Nah itu aja sih menurutku aturan yang seharusnya ada di dalam angkot. Kalau menurut kamu gimana? Setuju juga gak? Atau kamu punya aturan lain? Yuk cerita di kotak komentar. Jangan lupa juga untuk nge-share artikel ini di media sosial kamu, supaya temen kamu yang lain bisa baca.
Sekian untuk hari ini.
Sekian untuk hari ini.
Salam Asal