Pernah
suatu ketika, gua yang masih berumur 5 tahun diajak oleh paman ke Medan untuk
berlibur. Nenek juga ikut bersama kami. Ketika gua sedang asyik bermain dengan
sepupu gua, lewatlah penjaja es krim dengan bunyi bel nya yang khas. Gua rasa semua orang Indonesia tidak asing
lagi dengan merk es krim yang satu ini. Gua
yang saat itu hanya mengenakan celana dalam dan kaus singlet,
merengek-rengek minta dibelikan es krim kepada nenek. Nenek dengan lembut nya
membelai rambut gua dan bertanya kepada penjual nya.
“ es krim nya berapa satu bang?”
“ lima ribu, nek”
asal tau saja, lima ribu rupiah pada jaman itu sudah tergolong mahal hanya untuk sebuah es krim. Setara dengan 20 ribu jika di ubah ke nominal sekarang. Gua hendak membatalkan untuk membeli es krim itu karena harganya yang begitu mahal. Tapi, gua ingin merasakan bagaimana rasanya es krim tolelot ini. Apakah sama dengan yang biasa gua beli di pulau Nias.
“ es krim nya berapa satu bang?”
“ lima ribu, nek”
asal tau saja, lima ribu rupiah pada jaman itu sudah tergolong mahal hanya untuk sebuah es krim. Setara dengan 20 ribu jika di ubah ke nominal sekarang. Gua hendak membatalkan untuk membeli es krim itu karena harganya yang begitu mahal. Tapi, gua ingin merasakan bagaimana rasanya es krim tolelot ini. Apakah sama dengan yang biasa gua beli di pulau Nias.
“mahal
amat bang?, bukannya 500 perak ya?”
Penjual
es krim nya menjawab sambil menahan senyum.
“bukan
nek. Lima ribu rupiah”
“gak bisa jadi 500 perak ya?
“gak bisa jadi 500 perak ya?
Sekarang
penjual es krim nya menjadi sedikit dongkol. Mungkin dalam hati dia mengumpat.
“Enak aja nurunin harga sampe segitunya.” Begitu mungkin pikirnya dalam hati.
“gak bisa nek. Emang segitu harganya.”
“gak bisa nek. Emang segitu harganya.”
Nenek
pun akhirnya mengambil selembar uang lima ribuan dari sakunya. Aku yang
kegirangan langsung saja mencomot es krim dari gerobaknya. Tak lama berselang,
penjual es krim telah pergi, nenek telah masuk ke dalam rumah. Gua yang masih memakai celana dalam dan kaus
singlet mulai menjilat es krim itu. Ternyata rasanya gak enak-enak banget. Enek
malah menurut gua. Entah juga karena lidah ku yang terlalu ndeso. Pokoknya es
krim itu terasa sangat pahit. Gua tanpa pikir panjang, langsung membuang es
krim itu ke tong sampah . Lalu gua merenung memikirkan es krim itu sambil
memikirkan nenek yang telah mengorbankan lima ribu nya. Saat itu gua merasa
menjadi cucu yang tak berguna. Yang hanya bisa menghambur-hambur kan uang.
Diam-diam aku mulai menangis. Mula-mula
sesenggukan sampai menjadi tangis yang memekakkan kuping. Ingusku mulai menetes
sambil bercampur dengan air mata. Meleleh sampai ke dagu dan berakhir di kaus
singlet ku. Aku benar-benar sedih saat itu. Aku merasa tidak menghargai nenek
yang telah membelikanku es krim tersebut. Tampilan gua sangat itu benar-benar
menyedihkan. Lebih mirip gembel daripada anak umur 5 tahun yang unyu.
Nyokap yang mendengar tangisan gua langsung
menghampiri gua.
Khas seorang ibu yang lembut, dia mulai bertanya mengapa gua
menangis. Gua yang sedang dalam
goncangan jiwa hanya bisa menjawab sepenggal-sepenggal seperti orang kena
serangan jantung. Walau begitu,nyokap
ternyata dapat mengerti. Dia berkata kalau gua tidak perlu bersedih akan
hal itu. Gua bisa menggantinya kelak
kepada nenek jika kamu sudah sukses. Aku yang masih meneteskan ingus yang
menjuntai indah, memandang mama. Lama kami saling menatap, gua akhirnya
bertanya?
“Ma,
sukses itu apa sih?”
Nyokap
sepertinya agak kesel mendengar pertanyaan gak mutu dari gua. Mungkin kalau gua
bukan anaknya, gua pasti udah di toyor.
“Nanti
kamu tau sendiri kok” kata nyokap.
Nyokap
lalu mengajak gua masuk ke dalam rumah. Ingus gua yang masih menetes gua lap
dengan punggung tangan, dan diam-diam gua olesin ke rok mama. Sampai sekarang
gua suka tersenyum sendiri kalau mengingat hal itu. Bukan soal es krim nya.
Tapi, soal ingus yang gua lap di rok nyokap.
_____________________________________________________________________________
Nenek gue dah ga ada semua saat gue belum punya ingatan tentang dunia :v
ReplyDeleteItu lu umur berapa wkwwk
Oh 5 tahun :v
Delete