Apa yang lebih menyeramkan dibandingkan menonton film
horor? Yak. Nonton film horor sendirian.
Tapi kali ini beda dong. Hohohoh. Aku gak nonton
sendirian lagi. Aku nonton bareng temen. Kami nonton berenam. Kalau nonton film
genre lain, aku gak masalah nonton sendirian. Tapi kalau nonton horor. Gak deh.
Gak lucu aja ntar pas ada adegan serem aku malah megang tangan cewek di
sebelah. Harusnya kan aku megang payu**** nya.
Oke skip.
Kalau di cerita yang ini, bioskopnya sepi melompong.
Di film yang ini, penontonnya malah berjubel. Penuh sampai ke bangku paling
bawah. Kesuksesan dua seri Insidious sebelumnya sepertinya menjadi magnet yang
kuat. Tapi, yang bikin males kalau banyak penonton gini, semuanya pada asik
megang hape ketika film udah mulai. Pada asik buka-buka chat. Apaan banget
coba. Mau nonton apa mau nongkrong. Cahayanya kan mengganggu banget. Mental
yang perlu direvolusi.
Insidious 1 dan Insidious 2 kerennya kebangetan
menurutku. Jadi, aku menaruh ekspektasi yang cukup tinggi untuk film ini. Terlebih,
Insidious 2 menyisakan tanda tanya di endingnya. Ending menggantung. Nah, aku
berharap tanda tanya itu bakal terbongkar di Insidious 3.
Film ini diawali dengan Quinn Breinner (Stefanie
Scott) yang meminta bantuan Elise Rainier (Lin Shaye) untuk berkomunikasi
dengan ibunya yang telah meninggal. Awalnya Elise nolak, tapi dia akhirnya
bantuin juga. Tapi, pas Elise mencoba berkomunikasi, ternyata dia melihat sosok
lain yang mengerikan. Ternyata Quinn telah mencoba berkomunikasi dengan ibunya
sebelum ini. Suatu percobaan yang ternyata didengar oleh makhluk dari dunia
lain.
Elise pun gak jadi membantu Quinn. Sejak saat itu,
kehidupan Quinn Brenner tidak sama lagi. Berbagai teror dialaminya. Teror yang
bikin ngilu. Jadi, yang masih di bawah 17 ++ jangan nonton ini deh.
Film ini settingnya sebelum Insidious pertama. Jadi,
Elise cuma kenal Josh kecil. Belum membantu Dalton. Tapi, pas dia bantuin Josh
kecil, si hantu gaun hitam itu menghantui Elise. Sejak itu, Elise gak pernah
menggunakan bakatnya lagi. Tapi, gegara kasus Quinn, dia akhirnya mendapat
keberaniaan untuk melawan si gaun hitam. Satu adegan yang epik menurutku,
ketika Elise mendorong si gaun hitam, trus dia bilang, “Come on, Bitch.”
Si gaun hitam ngacir. Satu bioskop langsung pada
ngakak. Gak lucu sih pas diceritain gini -_-. Mending nonton aja deh. Hehe.
Tapi, menurutku Insidious 3 masih kurang seram
dibandingkan dua pendahulunya. Kalau di Insidious 1 dan 2, aku ketakutan
setengah mati ketika setting waktu malam, dan mengembuskan napas lega ketika
setting waktu siang. Tapi, di Insidious 3, porsi setting waktu malam terlalu
singkat. Cuma satu dua adegan horor.
Dulu, pas abis nonton Insidious 1 dan 2, selama seminggu setiap ke kamar mandi pasti teringat si gaun hitam sialan itu. Mandi jadi gak nikmat. Pengen cepat selesai aja. Nah, Insidious 3, abis keluar dari bioskop aja udah hilang perasaan seramnya.
Suspensenya kurang. Nggak dipelihara secara terus
menerus. Jadi, ketika abis dikasih scene horor, berganti ke scene lain yang
drama banget menurutku. Ketakutan penonton udah jauh berkurang. Saraf tegangnya
udah kendur banget. Ibaratnya abis liat body seksi cewek, ternyata mukanya
Dijah Yellow. Yang tadinya konak, langsung KO.
Entah kenapa film ini terlalu banyak adegan
dramanya. Aku berharap ketakutan, bukan berharap meneteskan air mata. Mungkin
ini karena pergantian sutradara. James Wan tidak lagi menyutradarai film ini. Tapi,
diserahkan ke penulis naskah Insidious 1 dan 2, Leigh Whannel. Jadi,
imajinasinya berbeda. Eh, aku baru tau kalau ternyata Leigh Whannel itu adalah Specs. Salah seorang kelompok pemburu hantu bersama Tucker.
Satu yang patut diapresiasi adalah komedinya. Specs
(Leigh Whannel) dan Tucker (Angus Sampson) konsisten untuk menghibur dengan
tingkah konyol mereka. Apalagi Tucker. Anjir banget ekspresinya.
Bagian horor cuma mendapat 1/3 dari porsi film
menurutku. Teror baru mulai terjadi ketika Elise harus menyelamatkan Quinn di
The Further. Kayaknya sih itu terjadi 30 menit terakhir. Kenapa gak dari awal
langsung tegang kayak gini coba? Pasti lebih seru.
Salah satu quote yang bikin merinding
Oh ya, ternyata tanda tanya dari ending Insidious 2
gak terungkap di film ini. Kecewa banget. Mungkin baru terungkap di Insidious
berikutnya. Film ini kayaknya mau nyaingin Fast and Furious. Bikin sekuel ampe
banyak.
Film ini kuberi rating 7/10.
Kalau kamu udah pada nonton belum? Yuk cerita
pengalamanmu ketika nonton di kolom komentar. Setuju gak dengan reviewku?
Buat yang belum nonton, silakan nonton. Lumayan lah
untuk sekedar kejut kejut jantung.
Sekian artikel hari ini.
Salam Asal.
Kalo kata gue, Insyid 3 ini jatuhnya lebih kayak film prekuel dari insyid 1-2.
ReplyDeleteWoops, nyaingin fast&farious? Yah semoga saja pemeran utamanya ga dimakan hantu bencong pas Insyid 6.
GKR-
iya. hantu bencongnya elu
DeleteBuset banget dah quotenya, merinding banget gue abis ngebacanya.
ReplyDeletebtw jangan lupa komen balik di blog gue ya haha.
mardiantorido08.blogspot.com
sip. tapi lain kali gak usah komen link ya bro
DeleteBelum kepikiran buat nonton film ini hahaha
ReplyDeletekepikirannya apa? cari jodoh?
DeleteAku suka nonton film horor. Tapi kalo sendirian, nggak deh. Hahaha.
ReplyDeleteJadi, intinya insidious 3 nggak terlalu serem, ya? Boleh juga, nih. ._.
ajak pacar dong. hehe. lumayan bisa peluk peluk kan.
Deletesilakan ditonton
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteGa ada niat nonton tadinya sih karna sequele sebelumnya berhasil membuat horror
ReplyDeleteTapi jadi penasaran juga sih sama lanjutannya
Sayang sekali, ada kesalahan kecil dalam analisamu. Tentunya, setting film ini bukan sebelum insidious 1, seperti katamu di paragraf ketketujuh.
ReplyDeleteKalau diruntut berdasar kronologi, kupikir harusnya insidious 3 ada di tengah-tengah film pertama dan kedua.
"See this boy on the pict. He's already grown up and has children. You saved his life, Elise."
Masih ingat, dialog ini?
Selain itu, kalau film ini memang berlatar sebelum insidious satu, harusnya specs dan tucker masih remaja, bukan?
Itu yg diselamatkan elisa kan josh kecil. Dan insidious pertama itu membahas dalton. Bukan josh.
DeleteBerlatar sebelum insidious pertama gk Berarti specs dan tucker hrs remaja juga -_-. Nyatanya, di film ketiga ini barulah specs dan tucker mengenal elise. Dan menjalin bisnis. Di insidious pertama mrk udah menjadi partner kan?
ga berani deh kalau nonton film yang horor
ReplyDeleteBelum nnton nih, yang pertama sama keduanya aja belum :D
ReplyDeleteDilihat dari gambarnya sih kayak yang seru, tapi gak tau kalau udah nonton mah :)
ReplyDeletedi youtube udah ada belum yaa :)
aku belom nonton :( Yang kedua aja belom.... gak terlalu suka film horror juga soalnya.
ReplyDeletelo sukanya film apa? film vania?
DeleteYang pertama dan kedua belum nonton, aku juga kurang suka film horror . .
ReplyDeleteMending thriller aja deh . . tapi kalo The walking dead, gue suka tuh walaupun harus rela ngabisin seriesnya . .
nah, gua malah gak suka walking dead. gak ngerti seremnya dimana. haha
DeleteBelom nonton nih. Soalnya dapet kabar dari temen yang nggak jadi nonton kemarin, katanya harus 17 tahun. Apalah daya gue yang masih 16 tahun ini..
ReplyDeletewah patuh banget ya lo ternyata. haha.
Deleteinsidious 3 ini menurut aku sih gak serem, walau memang bikin deg-deg an karena mungkin efek suara bioskop tapi untuk pemecahan masalahnya terlalu biasa gak kaya insidious 1 dan 2
ReplyDeleteEnding film ini menurutku gak horror, malah bikin nangis wkwk
ReplyDelete