Judul : Koala Kumal
Jenis Buku : Komedi
Harga : Rp 65.500
Penerbit : Gagasmedia
Akhirnya Raditya
nerbitin buku lagi !
Sejak buku Cinta
Brontosaurus, aku mulai menyukai gaya tulisan Radit yang kocak tapi tetap penuh
makna. Dan cara dia memberikan makna tersebut selalu bikin aku merasa, “Anjirr.
Keren banget nih orang. Sunat dimana ya, dia?”
Ya, pokoknya gitu deh.
Cover buku ini unik
banget. Radit udah kayak gembel yang kehilangan pegangan hidup disitu. Tapi,
aku kurang suka cover bagian dalamnya. Tidak natural. Lihat saja, ketika
berjalan, kaki kanan dan tangan kanan bergerak secara bersamaan. Cara berjalan
yang aneh.
Aneh, kan?
Tapi, pembatas bukunya lucu. Berbentuk koala yang lagi nenteng
buntelan.
Coba bisa dipelihara,ya?
Bukunya kali ini
mengambil tema tentang patah hati. Cocok banget dibaca orang yang lagi patah
hati, sedang dalam proses move on, dan jomblo. Dan kalau kamu ngalamin ketiga
hal itu, mending mati aja. Itu sakitnya kira-kira kayak jahitan sunat dilepas
lagi.
Dalam pengantarnya,
Radit berkata bahwa buku ini bisa dibaca mulai dari bab manapun. Karena tiap
babnya emang gak nyambung satu sama lain. Kisahnya dipecah. Tapi, aku sih
menyarankan untuk tetap membacanya mulai dari bab pertama. Karena di bab
pertama, persoalan yang diceritakan masih ringan. Di bab pertengahan hingga
akhir, mulai muncul deh cerita dengan konflik yang bikin hati berkecamuk,
kegalauan bercampur tawa, dengan semua pelajaran hidupnya.
Gaya penulisannya masih
memikat. Aku kira setelah dia lebih aktif main film dan menjadi juri stand-up
comedy, gaya berceritanya juga akan berubah. Ternyata memang berubah. Berubah
menjadi lebih asik dan lebih kocak. Ketika membacanya, aku merasa seperti
membaca sebuah novel remaja, tapi memiliki sisipan humor yang berkelas.
Tidak lagi menggunakan punchline seperti, “Garuk-garuk aspal,
nyilet-nyilet tangan” dan sejenisnya. Yang menurutku sudah mulai berkurang
kadar lucunya, karena udah digunakan banyak orang.
Salah satu contoh
komedi yang bikin aku terpingkal adalah ini :
Temannya tidak memberikan respons, mungkin tidak kedengaran, mungkin pura-pura gak dengar agar tidak dimarahin sama pengawas. Karena dicuekin, Lina lalu mulai mengayunkan kakinya, mencoba menendang pelan kursi di depannya. Tapi, percuma karena Lina pendek, kakinya mengayun-ayun, tidak sampai-sampai menendang kursi di depannya. Gue merasa kasihan, tetapi sekaligus ingin tertawa.
“Gue bantuin sini,” kata gue. “biar gue yang tendang.”
Gue mengayunkan kaki ke depan, mencoba menendang kursi depan, dan.... ternyata kaki gue juga gak nyampe. Gue lupa, gue juga pendek. Sekarang gantian Lina yang terlihat kasihan, tetapi sekaligus ingin tertawa.
Itu adalah cuplikan
dari bab “Lebih Seram dari Jurit Malam”
Aku gak tau dengan
kalian. Tapi menurutku itu humor yang sangat cerdas, dan juga lucu. Menertawai
kehidupan tidak dengan cara yang berlebihan. Tapi dengan cara yang
“memang-begitulah-dia”. Alami. Dan masih banyak lagi cerita yang lebih lucu dari ini.
Bab yang paling aku
sukai disini adalah bab “Aku Bertemu Orang Lain”. Ini adalah cerita ketika dia
masih berumur 18 tahun. Dan serius, bab ini lucunya bisa bikin pencernaan jadi lancar. Di bab ini, Radit menceritakan ketika dia mau
pergi ke Adelaide untuk kuliah di sana, dan ceweknya galau abis. Radit sendiri gak yakin akan
bertahan dengan LDR, dan dia mau mutusin ceweknya.
Tapi, gak jadi. Sesuatu
hal membuat dia kembali yakin. Dan mereka pun menjalani LDR selama dua tahun.
Sampai, di suatu malam yang merubah segalanya. Yaahh... mending kalian baca aja
sendiri. Buat yang gampang mewek, silakan siapkan tisu. Karena bab-bab akhir
emang menyentuh banget, tapi tetap bisa bikin ketawa. Membaca buku ini hampir
membuat aku gila, bisa galau karena patah hati, dan detik berikutnya
menertawakan kegalauan tersebut.
Seperti yang dibilang
oleh Mama Radit,
Istilah untuk orang yang sudah pernah merasakan patah hati adalah.... dewasa
Jadi, sebelum
gentayangan karena penasaran, mending beli bukunya langsung. Kalau udah beli,
langsung fotocopy aja, jualin ke temen-temen. #OtakBisnisBajakan.
Apalagi buat kamu yang
baru aja patah hati, buku ini bisa menjadi obat yang mujarab banget untuk
mengobatinya. Lebih mujarab daripada kamu tetesin ekstrak rexona ke hati kamu.
Ratingku untuk novel ini adalah 4,9/5. Karena aku tetep gak demen cover dalamnya.
Ratingku untuk novel ini adalah 4,9/5. Karena aku tetep gak demen cover dalamnya.
Sekian review novel
hari ini. Kamu yang udah baca buku ini, yuk spoiler di kolom komentar, biar
yang lain pada penasaran. Hahaha.
Salam Asal.
Penasaran, katanya ada beberapa kalimat yang masih sering "typo" di buku ini. Benar gak? Tapi, keren. Radityadika bisa tour ke beberapa kota buat tandatanganin buku para fansnya :D
ReplyDeletehttp://www.cewealpukat.me/
aku gak ada nemu sih. tapi mungkin juga terlewat. ya, typo sedikit tetap gak mengurangi esensi ceritanya kok. hehe
DeleteIya, gue juga nemu. Jadi harus nyerna dulu maksud dari kalimat itu sebenernya apa.
Deleterating dari kakak 4.9/5. Wow :D Mostly Perfect!
ReplyDeletemenanggapi kata-kata Mama Radit, berarti gue belom dewasa gitu ya :/
ReplyDeletelu sensi amat sama cover dalemnya kak... ya ampun. Eh tapi jangan kasih rating perfect deh, karena di dunia ini gak ada yang sempurna #tsah
berarti lo belum pernah patah hati dong. sini gua patahin.
Deletetsahh. jadi bijak sekarang
Kalau yang bikin Raditya Dika, entah itu buku atau film atau apapun, pasti selalu asik buat dinikmati. Apalagi Koala Kumal ini. Meskipun gak se-WAH Marmut Merah Jambu, Koala Kumal cukup berisi dan tetep lucu.
ReplyDeletenah. emang yang berisi itu selalu disuka
Deletebah, gue juga beli tuh bro. tapi gue po, dapet yang ada tanda tanggannya. dan harganya juga lebih murah.....
ReplyDeletetapi secara keseluruhan, ceritanya keren. meskipun ada beberapa typo...
kok yang dapet ttd lebih murah sih. kok enak bener? :(
DeleteWah, beneran pisah-pisah? Kyaaaaa kangen banget kalau gitu sama buku-buku Raditya Dika yang sebelumnya :')
ReplyDeleteSatu sih yang bikin penasaran, pasti yaaaa kalau Raditya DIka menikah dan dia bikin cerita dari kejadian tersebut, asik banget. Problematika orang menikah kan lebih kompleks dan menarik dibahas daripada pacaran :D
Thanks bang reviewnya, belum baca nih, bukunya masih nganggur. Besok dibaca aaah :D
ah tapi lebih asik gini loh. lebih banyak pesan moral yang didapat
Deletedibaca secepatnya gih
Gue udah baca berulang kali tapi ga bosen bosen :)
ReplyDeleteGue udah baca berulang kali tapi ga bosen bosen :)
ReplyDeletemasa sih bro?
DeleteMin, Kamu jadi romantis pake aku kamu. *eh
ReplyDeleteEntah kenapa, bukunya si Radit ini selalu fresh dan komedinya lain dari yang lain ya. Hahahsyu emang!!!
udah lama bon. lu aja jarang mampir.
Deletebeli makanya
ada yang bilang tulisannya di novel yang ini lebih menunjukkan Radit yang semakin dewasa sekaligus tua, jadi berpengaruh terhadap gaya-gayanya...
ReplyDeleteWah semakin bertambah niat untuk beli novelnya :D
wah iya. mungkin juga sih. emang beda banget buku yang ini.
Deletecepetan beli. stok terbatas. haha
Cool review nya. Jago nge-resensi buku bang (?) Nilai B.Indonesianya pasti 99/100. Wkwk.
ReplyDeletebaru dua kali sih gua nge-review. haha
DeleteAsoy! Itu kutipan dari mama Radith nyes banget .___.
ReplyDeleteGue mau beli tapi kehabisan stok di gramedia sini. Sedekahi aku bang. Sedekahi buku itu. :'))
udah habis? cepet banget ya.
Deleteambil aja sini kalau mau.
Iya sih, man. gue malah sejak pertama ada joke yang hiperbolik begitu, cuma narik bibir doang. Jadi penasaran gue ama bukunya yang ini. Karena yang MSSalmon gue kurang terpuaskan, gegara MMJ lebih bagus. *ini menurut gue doang*
ReplyDeletedulu sih lucu buat gua. tapi setelah beberapa kali jadi garing banget.
Deletenah, gua juga kurang sreg di manusia salmon. MMJ emang keren. toss
pernah baca komiknya yang kambing jantan sama bukunya yang kedua kalau enggak salah. waktu itu sih terkesan 'hiburan di waktu senggang' gitu saja. kalau berdasarkan resensi ini, kayaknya tulisannya jadi berisi. meski begitu, tetap saja ada keengganan untuk membelinya (enggak punya duit+mengharap gratisan :v). keengganan yang sama yang membuat aku tidak menyentuh sarial harpot. mungkin karena 'iri'. aku rasa semua yang bercita-cita menjadi penulis sudah sewajarnya iri dengan kedua penulis ini.
ReplyDeletewah gua sih gak enggan. buku-buku kayak gini gua jadiin referensi dalam menulis. serial harpot gak gua beli sih emang. tapi serial buku detektifnya jkr yang baru selalu gua buru.
Deleteiri tidak berarti enggan membeli buku mereka juga. menurut gua sih gitu
Duh.. gue belum baca. Lagi nungguin yang mau beliin. Kamu?
ReplyDeleteaku? aku kenapa kak? masih jomblo kok :((
DeleteGue udah beli bukunya tapi belum baca sampe abis. Hahaha. Dan bener cara penulisannya udah agak berubah pas gue mulai baca di bab pertama. Untuk sekarang gue ga mau ikutan nilai, belum afdol kalo ga belum kelar. :))
ReplyDeleteabisin deh cepat. haha. abis itu review juga ya
DeleteBelum beli bukunya, dan kayaknya boleh nih dimasukin ke dalam list belanja. Itu... pembatas bukunya luccuuuu :3
ReplyDeleteboleh banget dong.
Deleteiya emang lucu itu. tapi kamu lebih lucu kok
kemaren gue kehabisan di gramed hiks, ujung ujungnya minjem temen.
ReplyDeletekehabisan juga? buset bestseller nih bukunya bentar lagi
DeleteGue lebih suka ab ada jangwe dikepalaku. Ceritanya bener-bener lucu. Nice review!
ReplyDeleteoh iya. itu lucu sih. tapi gua lebih suka bab-bab akhir
Deletewaktu order yang gratis kaos gak? aku mau kaosnyaaa iiih :(
ReplyDeletewah aku gak order kak. beli di gramedia. gak dapet kaos
DeleteSi Febri uda beli buku ini, tapi aku belom sempet minjem buat baca.. :(
ReplyDeleteprinsipnya : manfaatkan pacar sebaik-baiknya. haha
DeleteMakasih nih buat review-nya. Berguna banget. Jadi makin penasaran sama Koala Kumal.
ReplyDeleteUntuk masalah punchline yang hiperbola juga gue setuju kalo itu udah nggak asik lagi buat dipake. Ngetawain hal-hal yang sederhana emang lebih enak sih wkwk.
Makasih nih buat review-nya. Berguna banget. Jadi makin penasaran sama Koala Kumal.
ReplyDeleteUntuk masalah punchline yang hiperbola juga gue setuju kalo itu udah nggak asik lagi buat dipake. Ngetawain hal-hal yang sederhana emang lebih enak sih wkwk.