Sumber |
Bagi sebagian orang, menulis cerpen itu susah. Dan bagi sebagian lain, menulis cerpen itu mudah. Menurutku sendiri menulis cerpen itu gak terlalu susah, karena aku menikmatinya. Berinteraksi dengan para tokoh, membuat alur cerita. Aku merasa bagaikan Dewa yang sedang mengatur kehidupan manusia.
Banyak teman yang minta untuk diajari menulis. Jujur, aku gak bisa ngajarin bagaimana cara menulis yang baik. Aku cuma menuangkan imajinasiku mengenai tokohnya. Aku membayangkan suatu adegan dan berharap bahwa akulah tokoh utamanya. Kemudian semuanya mengalir begitu saja. Meski kadang tersendat-sendat.
Tapi, baiklah. Aku kasih tau gimana caraku kalau mau buat cerpen. Ini tips membuat cerpen ala Zegaisme.
1. Berimajinasi
Berimajinasilah terlebih dahulu. Bayangkan kamu menjadi seorang tokoh, bayangkan jalan cerita yang akan kamu jalani. Bayangkan juga kamu mau ending yang seperti apa. Jadilah Dewa. Misalnya di kehidupan nyata, kisah cintamu tidak terlalu mulus, maka buatlah cerpennya dan ubahlah endingnya kalau kamu mau. Kalau kamu juga tetap pengen sad ending ya gak masalah.
Setelah imajinasi itu semakin kuat, selanjutnya adalah..
2. Membuat Outline
Outline itu adalah garis-garis besar cerita. Poin-poin penting. Kejadian apa saja yang mau kamu munculkan dalam cerpen itu. Bagaimana konfliknya. Klimaksnya seperti apa. Bagaimana endingnya. Semuanya sudah harus kamu pikirkan terlebih dahulu. Supaya nanti cerpenmu gak lari kesana-kemari, tanpa ada tujuan.
Outline juga berguna supaya ide-ide awal ketika kamu berimajinasi, tidak kabur kemana-mana. Jadi biasakan segera menulis ide di outline, ya.
Outline juga berguna supaya ide-ide awal ketika kamu berimajinasi, tidak kabur kemana-mana. Jadi biasakan segera menulis ide di outline, ya.
Yakinlah, dalam membuat cerpen atau cerita apapun, imajinasi pasti berkembang luar biasa. Kamu ingin tokohmu melakukan berbagai macam hal. Kamu ingin memasukkan berbagai macam kejadian. Nah, outline bertujuan untuk membatasi imajinasimu yang liar tadi.
3. Menulislah Tanpa Merevisi
Banyak orang yang suka sekali merevisi di awal-awal menulis. Merasa kata-katanya tidak sreg, kemudian dihapus. Lalu diganti dengan kalimat yang baru. Trus dihapus dan diganti lagi. Akhirnya kamu hanya menjumpai teks kosong di depanmu. Kalau begini terus, cerpenmu bakalan selesai kalau di Indonesia turun salju.
Lebih baik kamu menulis aja. Tuangkan saja semua kata-kata yang ada di pikiranmu. Seseorang pernah bilang “First draft is bullshit”. Tulisan awal memang tidak serta merta langsung menjadi masterpiece. Ada prosesnya. Yang terpenting kamu sudah menulis dulu sesuai outline. Urusan revisi mah belakangan aja.
4. Gunakan Perspektif Menarik
Kamu tidak melulu harus membahas soal cinta terus. Atau kamu tidak harus menjadikan tokoh utama seorang manusia. Kamu bisa bercerita dari sudut pandang binatang, benda mati, dan lain-lain. Seperti Toy Story yang menjadikan mainan sebagai tokoh utama. Atau Wreck-It-Ralph, yang mengambil cerita dari game. Berpikirlah di luar batas kewajaran.
Seperti di cerpen yang ini, aku memakai sudutpandang yang tergolong unik. Kalau bisa, buatlah ending yang twist. Ending yang berbeda dari anggapan pembaca. Sehingga mereka berucap “oh. Gini toh endingnya”. Buatlah mereka penasaran. Contoh cerpenku yang twist ending tuh yang ini.
5. First Impression
Kalau kamu melihat seorang lawan jenis, hal yang pertama kamu lihat pastilah tampilan fisik. Munafik kalau kamu gak melihat hal itu duluan. Kamu tertarik melihat lawan jenis pasti karena ada sebabnya, entah karena dia ganteng, atau dia wangi, atau bawa Ferrari. Banyaklah yang bisa membuat kamu terkesan di pertemuan awal.
Nah begitu juga dengan tulisan. Kamu harus membuat paragraf awal yang menarik. Paragraf yang menimbulkan rasa penasaran di diri pembaca, sehingga mereka akan membaca cerpenmu secara keseluruhan. Kamu bisa menggunakan adegan action sebagai pembukaan. Atau berupa dialog. Dan usahakan selalu menempatkan tokoh utama di awal paragraf.
Contoh :
“Hosh..hoshh....”Aku membungkuk sejenak. Menghirup oksigen dengan ganas, sambil sekali-sekali melirik ke belakang. Sialan.. mereka tadi masih mengejarku. Bahkan jumlahnya semaking bertambah. Dengan parang yang mengacung, dan tampang mereka yang bengis. Sial..sial..sial. Aku memacu kedua kakiku untuk berlari lagi.
Nah begitu. Jadi penasaran semua deh kan kenapa dia dikejar-kejar. Siapa yang mengejarnya. Gimana endingnya. Apa? kamu gak penasaran? Udah.. bilang aja penasaran, biar cepet.
6. Revisi dan Revisi
Nah, sekarang kamu bisa puas mengedit tulisan awal cerpenmu tadi. Kamu bisa menambahkan kata-kata yang lebih memperkuat dramatisasinya. Menambahkan penjelasan deskriptif tentang latar supaya pembaca merasa masuk dalam cerita. Mungkin juga kamu merasa kata-katamu terlalu bertele-tele, kamu bisa membuatnya menjadi lebih efektif dan menarik.
Dan kalau telah selesai merevisi, endapkan dulu untuk 3-5 hari. Biar pikiran dan imajinasimu terbaharui. Baru revisi lagi sampai kamu rasa itu cukup.
7. Practice Makes Perfect
Asah terus kemampuan menulismu. Jangan berpuas diri kalau telah menghasilkan satu cerita dan mendapat pujian. Selalu anggap kalau kamu tidak tau apa-apa, sehingga kamu terus mencari tau. Perbanyak juga membaca-baca cerpen, supaya kosakatamu bertambah, alurmu semakin kaya, dan cerpenmu semakin menarik.
Nah, itulah cara yang biasanya kulakukan kalau menulis cerpen. Aku harap berguna untuk kalian semua. Ilmu tidak akan berguna tanpa ada praktik. Segeralah membuat cerpen. Jangan menunda lagi.
Atau kamu punya tambahan tips lain? Silakan tulis di kotak komentar. Biar aku juga belajar dari kalian. Atau kamu punya permasalahan lain dalam menulis cerpen? Silakan bertanya. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-temanmu ya. Berbagi pengetahuan tidak ada salahnya kan. Hehe
Salam Asal
Boleh nih dibookmark.
ReplyDeleteKesalahan gue waktu nulis itu sering revisi/edit pas menulis. Jadinya lamban banget selesai.
makanya revisi itu harus terakhir aja bro
Deletesalam kenal
Deletegue inget, pernah bikin cerpen baru paragraf-paragraf awal dan berhenti, pengen ngelanjutin lagi tapi lupa alur ceritanya gimana ._. kasih saran kak gimana ..
ReplyDeleteYa pake outline tadi. Dan di tulis juga plot-plotnya.
Deletenah, nentuin outline nya juga masih susah biar bisa nyambung lagi ceritanya, hehe..
Deleteumm, buat outline baru aja kali ya
ya disitu dimainkan imajinasinya, Dwi. pas outline juga harus tau udah mau buat cerita yang kayak gimana
Deletemantap... belajar bikin cerpen...
ReplyDeletesusah kalo buat cerpen ya.
ReplyDeleteapalagi kalo passion gak disitu :D
nah iya. passion orang beda-beda juga soalnya
DeleteThanks banget infonya :) | tehseduh.blogspot.com
ReplyDeleteTipsnya bermanfaat banget nih. Thanks, Bang.
ReplyDeleteMembuat Kata-kata awal ini memang susah nya minta ampun, tapi kalau sudah bisa buat paragrap pertama ya seperti mengalir saja memang. Aku berprinsip awalan harus menarik untuk terus dibaca pembaca sampai selesai..
ReplyDeletenah bener tuh. kalau udah dapat yang susah, selanjutnya gampang aja
Deletekesulitan nulis menurut ane adalah
ReplyDeletesaat nulis tanpa merevisi :)
iya. sama kayak buat skripsi. revisi itu susah. haha
DeleteBagus tipsnya, jadi belajar. Makasih yaa :D dan FFnya yang 'mereka teroris' itu keren!
ReplyDeletesemoga bermanfaat ya tipsnya.
Deleteah, itu masih belajar itu buat FF
Kendala gue nomer satu buat nulis adalah, Males --'. Gue harus mengatasi ini
ReplyDeletelah. kalau males sih emang udah penyakit kita bersama. haha
Deletewih ada tip nulis lagi, haha rata-rata dari yang gue baca tipnya emang begini. bagian revisi-revisi dan revisi itu paling sulit, sulit untuk menemukan kata-kata yang cocok dan pas untuk dibaca sendiri, maupun dibaca para pembaca..
ReplyDeletethanks bro, bermanfaat :)
sip bro. semoga bisa diterapkan ya
Deletepas nih tipsnya buat gw yang lagi seneng nulis cerpen.
ReplyDeletesetiap bikin cerpen gw selalu bikin outline tapi yang udah2 gw lupa sama outline yang gw bikin, jadinya outlinenya ga kepake :(
iya. harus ditumbuhin mood yang bagus juga. biar ceritanya lebih enak
Deletenaaah kalau menurut saya yang penting itu kita buat dulu point2 penting supaya ga bingung sama jalan cerita nya mau dibawa kemana ...hahaha
ReplyDeleteDari semua itu, gue cukup ahli di bidang berimajinasi doang bang. :))
ReplyDelete