Memasuki bulan April ini, pertanyaan paling
mainstream adalah “Lo milih siapa nanti di pemilu?”
Entah sudah berapa orang yang nanya demikian sama
gua. Terus terang gua juga gak tau mau milih siapa. Gua gak tau calon
legislatifnya siapa aja, dan track recordnya kayak gimana. Capresnya juga.
Semakin banyak kampanye hitam di media, membuat gua susah menentukan pilihan.
Mungkin gua bakal golput aja.
Tapi kemarin gua baca di koran, sang raja dangdut
tidak jadi dideklarasikan menjadi capres. Fiuh, syukurlah. Gua gak tau kalau
dia jadi capres dan kepilih. Mungkin gua gak bakal bisa begadang untuk ngerjain
tugas. Atau soal UN diganti membahas seputar dangdut. Mengerikan.
Tapi, faktor sebenarnya kenapa gua bakal golput
adalah, karena gua malas ke TPS. Di dunia yang lagi dijajah teknologi dan
gadget ini, gua terbiasa menginginkan sesuatu yang bersifat instan. Termasuk
dalam pemilihan umum.
Gua pengennya bisa nyoblos ya lewat smartphone atau tablet aja.
Kan keren tuh kalau ada aplikasi yang memungkinkan penggunanya memilih lewat
aplikasi itu.
Jadi pertama, tentu saja kita harus mendaftar untuk
jadi pemilih. Terus data yang kita berikan akan terintegrasi dengan komputer
dan internet. Lalu kita diberikan username dan password unik. Nah, inilah nanti
yang kita masukkan di dalam aplikasi tersebut.
Kemudian muncul kertas suara virtual, trus pilih
deh. Setiap orang hanya bisa memilih sekali, tapi bisa login berkali-kali.
Lebih hemat dan cepat sih menurut gua, dan
memperkecil kemungkinan DPT gelap, karena setiap orang didata melalui e-KTP.
Uang sekian triliun sebagai anggaran untuk pemilu, bisa disalurkan untuk
infrastruktur di daerah tertinggal.
Kekurangan mungkin dalam hal gadgetnya. Karena tidak
setiap orang mempunyai smartphone. Tapi kalau dipikir-pikir, siapa sih jaman
sekarang yang gak punya hape bisa internetan. Android murah versi cina aja
bertebaran dimana-mana.
Kalaupun tidak semua punya smartphone, mungkin bisa
saling meminjamkan sebentar. Bisa mempererat tali silaturahmi juga. Kelemahannya
jadi kelebihan deh tuh.
Tapi, gua juga kurang ngerti sih sebenarnya. Ini
hanyalah angan-angan gua semata. Semoga ada pengembang aplikasi yang tanpa
sengaja, nyasar di blog ini dan memberikan ide kepadanya. Gapapa kok ide gua
diambil tanpa dikasih royalti, yang penting gua bisa menikmati manfaatnya.
Yasudahlah. Gua tutup saja postingan gak jelas ini.
Maaf sudah menghabiskan waktu lo yang berharga. Hehe.
Masalah lo mau memilih atau mau golput, ya terserah lo sih. Udah pada dewasa semua kan pemilihnya. Pasti tau yang terbaik untuk dirinya, orang lain, dan juga negara ini.
Kalau ada pemikiran yang mengganjal di otak lo, silakan deh ditumpahkan di kolom komentar. Biar kita sama-sama menyelesaikan masalah.
Masalah lo mau memilih atau mau golput, ya terserah lo sih. Udah pada dewasa semua kan pemilihnya. Pasti tau yang terbaik untuk dirinya, orang lain, dan juga negara ini.
Nah, itu juga bang aku mau cari informasi tentang caleg di daerahku juga masih susah. Dia gak terlalu eksis di dumay juga mungkin.
ReplyDeleteSeharusnya mereka transparan salah satunya punya blog atau tweet mungkin, jadi bisa komunikasi terbuka gitu.
Semoga caleg kita cepet go blog deh.
iya juga ya. keren kalo ada wakil rakyat yang seorang blogger. jadi kita bisa tau mrk ngapain aja sih setelah duduk di kursi legislatif
Deletemngkin 10thun lagi gan bisa pemilu lewat smartphone, untuk jaringan sama sdm sudah memadai, tp yg jdi kendala di desa" kan susah jaringan komunikasi
ReplyDeletewah, anak IT nya keluar. kalau 10 tahun lagi, apakah di desa juga masih susah jaringan komunikasi?
Deletegolput itu haram coy
ReplyDeletewah, soal haram atau gak, gua gak tau deh.
Deletegua bukan pencipta alam semesta, sehingga bisa ngejudge sesuatu itu haram atau tidak
Ben gunung aja yang menentukan
ReplyDeletegagal paham nih gua
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSetau gue mulai dulu golput dan memilih menuai berbagai pendapat. ada yang mebolehkan ada juga yang mengharamkan golput.
ReplyDeletetapi konon katanya pemilih cerdas lebih memilih golput :v
oh ya, kalau boleh gue minta tolong nih, kunjungi blog gue :
http://nafarinm.blogspot.com/2014/03/mohon-doa-agar-sukses-uas-dan-un-
2014.html
ah. menurut gua sih pemilih cerdas ya memilih pemimpin yang cerdas pula. masalahnya, ada gak ya pemimpin kayak gitu?
Deletesip, gua kunjungi
Sama, gua juga bingung milih siapa haha
ReplyDeleteAgak susah buat yang gaptek, rawan banget disalahgunain hak pilihnya. Menurut gua sih.
mungkin harus ada sosialisasinya dulu deh, biar masyarakat tau cara memilih dengan cara virtual seperti itu
DeleteGue udah keduluan hilang kepercayaan lagi man sama anggota-anggota begituan. Janji doang manis, semanis cinta gue sama cewek itu, tapi realitanya? Ah bhusyuuuk. Entahlah, mungkin pemilu legislatif kali ini gue GOLPUT.
ReplyDeleteBanyak2 referensi aja deh, bener2 ngikutin. Jangan asal liat di berbagai sisi. Banyak diskusi dengan banyak pandangan. Jadi menentukan sesuatu bisa lebih bijak lagi :))) Saya masih percaya bagaimanapun keadaan kepemimpinan Indonesia, golput bukan jalan paling akhir. Kalo emang sementara ini golput, jangan sampe gak dateng ke TPS. Rusak aja, biar gak dijual gitu suaranya :))
DeleteSetuju deh sama Sophia :3
Deletewah, gak ada yang komen masalah aplikasinya ya? padahal itu inti artikel gua. sedih deh :(
DeleteTolak golput. Mari kita bersuara untuk Indonesia lebih baik
ReplyDeleteudah dengar itu sejak pemilu 2004 kak. hehe
Deletenaaaah aku setuju kalau ada aplikasi nyoblos lewat smartphone :D
ReplyDeletepraktissss
akhirnya ada yang komen sesuai artikel. terimakasih banyak kak sari :)
DeleteGolput bukan solusi di negara yang udah kayak begini.
ReplyDeleteaplikasinya gak ada komentar, mas?
Deletelepas dari masalah golput atau enggah nih..
ReplyDeletesoal memilih dari app, menurut aku sih masih terlalu jauh ya.
soalnya perhitungan suara cepat aja masih bisa ada yang memanipulasi, apalagi pemilihan yang hanya sebatas app di gadget.
komentar yang pas lagi akhirnya.
Deleteya mungkin masih terlalu jauh, tapi ya gak salahnya juga bermimpi. siapa tau bisa diciptakan. hehe :)
tapi, dengan enkripsi ekstra ketat pastinya
ya mungkin seiring berjalannya teknologi yang makin maju, ga menutup kemungkinan sih semuanya bisa terjadi :D
Deletetapi ya itu, semua masyarakatnya harus melek teknologi dulu.
Cross check data Caleg di Dapilmu http://litsuscaleg2014.wordpress.com/ & http://bersih2014.net/id/bersih Semua data udah di sarikan, jangan males bilang golput :D
ReplyDeletegua gak males bilang golput kok. gua bahas aplikasinya malahan, supaya golput berkurang
DeleteKayaknya khusus buat WNI yang ada di luar negri juga dapet hak memilih dan ada teknologi seperti itu deh buat memilih.
ReplyDeleteiya kan ya? biar praktis gitu
Deletekalau ane sudah ada pilihan buat pemilu besok hehe, yang penting pemilunya jujur gak ada kecurangan
ReplyDeletegunakan hak pilih secara cerdas, golput juga pilihan sih :D
wah, selamat telah menentukan pilihan.
Deletetidak memilih juga adalah pilihan :)
Kalo bisa, jangan sampai golput deh.. suara kita sangat dibutuhkan buat masa depan bangsa... one vote one hope ... vox populi vox dei :)))
ReplyDeletehaha. udah dengar itu sejak 2004. rada hopeless sih jadinya
DeleteKalo soal ide aplikasinya bagus juga tuh, jadi lebih praktis. Semoga bisa diciptain :)
ReplyDeleteKalau gue sih kemarin nyoblos^^ itung2 pengalaman perdana hehe, dan asik juga :D, walau ada satu surat suara yg gue nggak tau sama sekali calon2nya dan asal coblos aja.
ReplyDeletegue ucapkan selamat buat partai golput karna kali ini kayaknya akan mendapat suara 20persen lebih dan partai golput bisa mencalonkan capres tanpa koalisi
gw ga golput dong...
ReplyDeleteseperti pada pemilu sebelumnya gw cuma bisa main cap cip cup di atas lebar suara yang lebarnya sama kayak karpet mushola
bisa terbebas dari pengelapan suara juga yah.. coba pemilihan kemarin saya gunakan itu .maklum kurang update untuk soal gituan hehehehe
ReplyDeleteTapi keren juga ya aplikasinya kalo ada. Gak perlu ribet datang ke TPU. Tinggal touch.. touch... touch... selesai. Tangan juga gak jadi kotor tuh !
ReplyDelete