Beberapa bulan yang lalu, Forum Komunikasi Mahasiswa
Nias di kampus gua, mengadakan pagelaran seni budaya dalam rangka ulang tahun
kampus. Jadi, kami memperkenalkan kebudayaan Nias kepada pengunjung.
Kami menampilkan tari moyo, tari baluse dan lompat batu.
ini para penarinya
tetep diiringi dengan musik tradisional
Pada saat ronda, jika ada aba-aba bahwa desa telah
diserang oleh musuh maka seluruh prajurit berhimpun untuk menyerang musuh.
Setelah musuh diserang, maka kepala musuh itu dipenggal untuk dipersembahkan
kepada Raja, hal ini sudah tidak dilakukan lagi karna sudah tidak ada lagi
perang suku di Nias.
Pemenggalan kepala ini tidak hanya dilakukan ketika
melawan musuh. Tapi terkadang ketika membuat acara besar-besaran, dipenggallah
kepala beberapa orang supaya acara itu berlangsung dengan sukses. Hal ini yang
menyebabkan banyak orang beranggapan kalau suku Nias kanibal. Tentu saja tidak.
Mereka hanya memenggal kepala, namun tidak memakan daging orang tersebut.
Persembahan ini disebut juga dengan Binu. Sambil
menyerahkan kepala musuh yang telah dipenggal tadi kepada raja, para prajurit
itu juga mengutuk musuh dengan berkata “Aehohoi”yang berarti tanda kemenangan.
setelah di desa diserukan “Hemitae” untuk mengajak dan menyemangati diri dalam
memberikan laporan kepada raja di halaman, sambil membentuk tarian Fadohilia
lalu menyerahkan binu itu kepada raja.
Setelah itu,
raja menyambut para pasukan perang itu dengan penuh sukacita dengan mengadakan
pesta besar-besaran. Lalu, raja menyerahkan Rai, yang dalam bahasa Indonesia
seperti mahkota kepada prajurit itu. Rai dalam suku Nias adalah merupakan tanda
jasa kepada panglima perang. Tidak hanya Rai yang diberikan, emas beku juga
diberikan kepada prajurit-prajurit lain yang juga telah ikut ambil bagian dalam
membunuh musuh tadi.
Kemudian, raja memerintahkan “Mianetogo Gawu-gawu
Bagahemi”, dengan fatele yang menunjukkan ketangkasan dengan melompat-lompat
lengkap dengan senjatanya yang disebut Famanu-manu yang ditunjukkan oleh dua
orang prajurit yang saling berhadap-hadapan.
Seiring berkembangnya Zaman Tradisi ini dilakukan
hanya pada hari hari tertentu atau untuk merayakan acara acara tertentu.
Ketika pertama kali gua latihan tarian ini, besoknya gua
gak bisa bangun dari tempat tidur. Pegal semua badannya. Tangan lecet-lecet.
Pantes orang jaman dulu fisiknya pada kuat. Kebanyakan menari sih.
Nah yang menjadi puncak acara adalah lompat batu
atau hombo batu.
ini replika batunya
Banyak orang mengira lompat batu ini untuk menetukan
kedewasaan seseorang dan berhak menikah. Sebenarnya bukan itu tujuan aslinya.
Jaman dulu, Nias masih terbagi dalam berbagai suku
yang dibentengi oleh bambu runcing. Ketika ada perang, maka sulit sekali
menembus masuk ke dalam perkampungan.
Akhirnya, diciptakanlah lompat batu ini, sebagai
sarana latihan untuk prajurit agar bisa melompati pagar suku lain. Untuk
menyerang dan juga untuk melarikan diri kalau ditawan. Karena jika mereka telah
ditawan, maka sudah pasti akan dipenggal.
Tapi gua pribadi, gak berani. Gua masih sayang sama
selangkangan gua. Ingin terlihat keren karena berhasil lompat batu, eh tau-tau
titit gua diamputasi. Jadi maaf saja. Tapi kalau lo mau coba, boleh saja. Mungkin
titit lo terbuat dari baja.
Begitu terkenalnya tradisi lompat batu ini membuat
tradisi ini pernah diabadikan pada pecahan uang seribu rupiah pada awal tahun
1990-an dengan gambar seorang pria Nias yang sedang melompati tugu batu.
Sebenarnya masih banyak kebudayaan Nias yang lain
yang tidak kalah keren. Seperti batu-batu yang diukir seperti kepala naga,
rumah adat yang didalamnya dipenuhi taring babi. Dan masih banyak lagi.
Kalau mau lebih jelas, silakan datang aja ke Nias.
Lokasi wisatanya juga oke. Pantainya masih banyak yang biru dan jernih. Cocok
untuk snorkeling. Atau buat yang suka surfing, silakan ke pantai Sorake dan
Lagundri. Banyak turis yang merekomendasikan tempat itu karena ombaknya tinggi.
Sudah sering juga diadakan lomba berselancar di pantai tersebut.
Dan tenang saja, masyarakatnya ramah-ramah kok.
Selagi lo menghargai mereka, mereka juga akan menghargai. Tapi tetep sewa guide
ya. Walaupun pulau nias tergolong kecil, lo tetep bisa nyasar dan berakhir
masuk ke dalam hutan. Utamakan juga keselamatan dan keamanan. Mengenai pesona alam Nias, mungkin akan gua ceritain di postingan lain.
Sekian postingan dari gua. Yuk, saling berbagi
cerita tentang budaya daerah lo di kolom komentar. atau ada yang sudah pernah
ke Nias? Silakan berkomentar juga.
Ya’ahowu.
Gue selalu exited dengan tradisi lompat batu itu, pengen nyoba rasanya. Btw, ternyata masih ada yang peduli dengan tradisi asli indonesia. Kalo di rumah gue, udah pada beralih ke gadget semua :(
ReplyDeletelo orang nias juga bro?
Deletesilakan nyoba sih kalau pengen. haha
wah, padahal kan kebudayaan perlu dilestarikan
seru ya kalo udah berhadapan dengan tradisi dan budaya indonesia. Unik-unik dan menarik
ReplyDeleteiya. kebudayaan indonesia emang keren semua
DeleteYang lompat batu itu sesuatu banget.
ReplyDeleteTapi tariannya juga. Ah, semuanya keren!
semua budaya emang keren sih. haha
DeleteYang jdi ciri khas lompat batunya man , btw ud dilompati tu batunya ?
ReplyDeletehaha. belum jo. kan gak semua desa menganut kebudayaan lompat batu itu. untunglah desaku salah satunya. haha
DeleteSetiap kebudayaan punya makna dan nilai leluhur yang kental dan tinggi. Di setiap daerah rata-rata memiliki kebudayaan yang unik banget dan patut untuk diapresiasikan. Aaaa, bangga banget sama Indonesia. Btw, masih ada gak nyimpan uang 1000 ntu?? :D
ReplyDeletegak ada nyimpen duit itu sih. pasti berharga bgt skrg ya
Delete:)
ReplyDeleteKeren, budaya memang selalu bisa bikin kagum.
ReplyDeleteGue pengen nyoba lompati batu itu juga, tapi kayaknya ga usah aja deh, dari kecil gue latihan lompat tali aja gagal mulu... T.T
coba lompati batu kerikil aja dulu sebagai pemanasan
Deletekeren banget itu yang lompat batu, bisa kayak terbang gitu ya soalnya itu batu tinggi banget. tariannya juga keren.
ReplyDeletememang Indonesia ini kaya akan budaya
keturunan dari planet Krypton. hahaha
Deleteindonesia memang kaya banget
Man, kok gue jadi bayangin gimana rasanya kepala dipenggal ya?
ReplyDeleteBtw, nice postingan man! Inspiratif, jadi nambah ilmu gue tentang budaya. Setidaknya begitulah.
Kak coba baca bukunya manusia langit a.sonjaya deh, disana diceritain tentang udaya perkawinan nias, gimana mereka percaya kalo mereka itu turunan manusia langit. sayang cuma budaya perkawinan yang dijelaskan. Tapi gegara baca nuku itu saya jatuh cinta sama niass kak.. Indonesia itu keren :D
DeleteOh iya, di buku itu juga ada sedikit penjelasan tentang pemenggalan kepala manusia, mhahahaha. Pokoknya nias keren. indonesia keren.
Deletelo mau dipenggal wang? gampang. gua dengan senang hati mengabulkan keinginan lo.
Deleteaaakkkkk niiiiaaaasss,, demmm aku jatuh cinta sama niaassss :3333. Sayang referensinya cuma ada satu buku :(. Oh iya, dari yang aku tau, dahulunya, perempuan perempuan di nias itu kalu nyuci pulang sambil bawa batu, nah nanti dari pria yang disana nyusun batu buat bikin pertahanan. Terus lagi aku pikir menggal pala itu hanya untuk menunjukan seseorang sudah bisa jaga keluarga loh ga, ternyata dalam peperangan juga ya? apa menunjukkannya lewat perang ya? aaakkkk niassss :33 aaakkk indonesahhh :333
ReplyDeletewah Lia. elo yg paling semangat komen kayaknya. haha
Deletegua juga buat postingan ini karena desakan elo sih
dih ga,, mamam lacun sana lo :((..
DeleteGa posting budayanya yang lain dong :D. Masih pengen tanya - tanya banyak, masih penasaran, tapi ndak ada referensi lagi buat baca, mau tanya pun bingung, hihiihi. Baru ngerti budaya pernikahan disana bagaimana, itupun kayanya kurang mantep. Baru tau disana itu kepercayaan mereka kalo mereka itu turunan manusia langit dan alasannya kenapa dibilang manusia langit, asal usul manusia langit. Suku nya aja baru tau 2, pasti masih banyak lagi yang lain kan? Keadaan pasar Gomo, gimana kalo orang - orang disana nyambut tamu ..... aaaakkkkk Niasssssss .... mahahahhaa
tanya lewat line aja sama gua. kalau mau lebih jelas ya silakan aja liburan kesana. kalau gak kuat ke daerah nya, ya ke museum aja. lumayan lengkap koleksinya. artefaknya masih ada
Deleteizin berkunjung kembali bang zega hehehe
ReplyDeletewow itu pake parang asli? edan. ga berani dah gue hhaha
tp benar-benar orisinil dan unik. rame.
jadi pengen ke nias nih.. semoga ada kesempatan.. tp anu gw harus dilapisin baja dulu biar bisa ikut loncat batu
kalau cuma berkunjung, gak harus langsung lompat batu juga kali. itu butuh latian. semoga kesampaian niatnya ingin ke nias :)
Deletebelum pernah ke Nias :(((
ReplyDeletebener2 lakik kalau bisa lompat batu :')
wah kadar kegantengan naik 200%
Deletelompat batu Nias itu menarik banget deh. pengen banget liat langsung
ReplyDeletedatang ke nias aja langsung kak :)
Deletetari elang keren tuh kayanya. suka sama elang. eh bukan elangnya aja, budayanya keren semua ding!
ReplyDeletesemua budaya indonesia keren :)
DeleteOm arman, culik aku kesana dong:3
ReplyDeleteaku juga mau :(( culik aku kak culik aku *gelendotan manja*
Deleteini anak dua orang malah pengen diculik. aneh -_-
Deleteih lia ikut - ikutan minta diculik sama om arman-_- kan aku duluan yg minta diculik. Plis culik aku aja om, aku siap kok diculik dan diajak muter - muterin nias:3
Deleteah. budget gua terlalu minim untuk nyulik kalian berdua
Deleteyaudah culik gue aja, man:3 gue rela kok diculik sama lo wakakakak
Deletehaha. mau aja sih. tapi gua gak tau alamat lo dimana
DeleteHooo... gitu toh asal mulanya tradisi Hombo Batu? Buat melompat pagar suku lain? Lha, terus ada cerita kalau di balik pagar itu disiapkan jebakan nggak semacam bambu runcing gitu? Pengaman ganda buat orang yang sukses melompat pagar agar terhadang di jebakan kedua. hehehe.
ReplyDeletebelum pernah dengar cerita gitu sih kalau ada pengaman gandan. haha
DeleteGue pernah denger cerita tentang Nias dari kakak ipar gue yang berasal dari padang. Awalnya gue bertanya tentang keindahan pulau mentawai. Eh, tiba-tiba dia menceritakan Nias juga. Kalau nggak salah, keindahan Nias juga pernah diabadikan di kompas TV. Lupa nama acaranya apa....
ReplyDeleteOiya, ternyata Nias kebanyakan oriental, ya? Kayak elo ini. Mirip sama boyband korea. Gitu. :p
disini gak ada kompas tv. jadi gua gak tau.
Deleteah kampret lo. knp harus bawa2 boyband sih
Kayaknya gerakannya susah banget. Gue aja niruin gerakan tarian yang enteng aja setengah mampus untuk dapetin nilai. Salut untuk yang nari tarian ini
ReplyDeletesusah bgt bro. soalnya antara gerakan kaki, dan putaran tameng dan pedang, harus sinkron. konsen penuh deh
Delete